KPU Sumut Gandeng Enam Stasiun TV Untuk Debat Publik

MEDAN, KabarMedan.com | Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Utara menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) persiapan debat publik pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara tahun 2018, di Hotel Le Polonia, Medan, Selasa (10/4/2018).

Dalam kegiatan FGD tersebut, KPU Sumut mengundang berbagai pihak, antara lain dari akademisi, pemangku kepentingan, perwakilan organisasi kemasyarakatan, termasuk media.

Komisioner KPU Sumut Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Yulhasni mengatakan, debat publik calon pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara tahun 2018 merupakan salah satu metode kampanye, dimana masing-masing calon akan mengemukakan visi, misi dan program untuk mengajak masyarakat memilih dan mencoblos pasangan calon.

Baca Juga:  MUI Sergai Imbau Masyarakat Gunakan Hak Pilih pada Pilkada 2024

“Metode kampanye yang berbasis pada pembentukan pemilih cerdas harus dikedepankan. Salah satunya dengan menggunakan metode kampanye berbentuk debat publik. Hal ini bertujuan untuk dapat meningkatkan partisipasi pemilih, baik secara kualitas mau pun kuantitas,” kata Yulhasni.

Menurut dia, kegiatan FGD ini dilakukan untuk mendapatkan masukan dan saran dari berbagai pihak, terkait persiapan debat publik calon pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut tahun 2018.

“KPU Sumut akan menggandeng enam stasiun TV nasional yaitu iNews TV, CNN Indonesia, Metro TV, TVRI, TV One dan Kompas TV; dengan agenda sebanyak tiga kali debat publik, sehingga diharapkan masyarakat dapat mengetahui visi dan misi pasangan calon secara terbuka,” ujar Yulhasni.

Baca Juga:  MUI Sergai Imbau Masyarakat Gunakan Hak Pilih pada Pilkada 2024

Dari hasil FGD, diharapkan dapat menampung aspirasi yang disampaikan oleh masing-masing peserta dan diharapkan dapat juga mencerminkan aspirasi masyarakat Sumatera Utara untuk dapat dijadikan masukan-masukan dalam pelaksanaan debat publik. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.