MEDAN, KabarMedan.com | Seekor lembu peliharaan warga diterkam harimau sumatera pada Rabu (22/12/2021) dinihari. Lokasi ditemukannya bangkai lembu itu berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang sebenarnya tidak diperbolehkan bagi warga untuk memelihara lembu. Warga diimbau lebih berhati-hati, tidak mengambil tindakan terhadap harimau maupun meracuni bangkai lembu tersebut.
Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), Ruswanto mengatakan, lokasi kejadian berada di blok hutan Cincin, kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Resor Sekoci Lepan, Langkat. Dia menyayangkan masih ada warga yang memelihara lembu di dalam kawasan TNGL.
Lokasi temuan bangkai lembu, dikelola Kelompok Tani Hutan Konservasi (KTHK) yang sudah menjalin perjanjian kerjasama (PKS) dengan BBTNGL untuk penguatan fungsi kawasan dengan pola kemitraan konservasi pemulihan dan menyelesaikan permasalahan perambahan di dalam kawasan TNGL yang merupakan areal ketelanjuran untuk kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan konservasi.
“Iya, waduh kok masih ada ya (masukkan lembu ke kawasan TNGL),” katanya Rabu siang.
Dia sudah memerintahkan anggotanya untuk turun ke lokasi. Dengan adanya kasus ini, penyuluhan kepada KTHK akan lebih sering dilakukan. Tercatat, pada Sabtu (4/4/2020) seorang warga bernama Ramelan (42) warga Dusun Pirlok I Desa Harapan Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Langkat tewas yang diterkam/dimangsa harimau di ladangnya di Dusun Sei Bamban, Desa Bukit Mas/Desa Pir ADB, Kecamatan Besitang, Langkat.
Ladang itu berada di dalam kawasan TNGL. Pada Senin (11/1/2021), seekor lembu warga juga dimangsa harimau. “Ada juga ternak lembu warga yang dimangsa. Sesuai perjanjian kerjasama (PKS dengan KTHK) kita kan mengelola lahan itu tanpa berternak di situ. Harus rajin lah untuk memantau. Yang Sei Bamban dulu yang notabene dekat dengan pos pemantauan kita dulu, mereka masukkan ternak kita nggak tahu,” katanya.
Jika nantinya masih ditemukan adanya ternak lembu warga di dalam kawasan, pihaknya akan bersikap lebih tegas demi kebaikan bersama dengan memberikan peringatan pertama agar mengeluarkan ternak lembu dari dalam kawasan TNGL. “Kalau masih ngeyel kita cabut PKS-nya. Kita cabut atau amandemen lagi,” katanya.
Penampakan bangkai lembu yang diterkam harimau itu direkam video dan diunggah di akun Facebook pada Rabu pagi. Bangkai lembu itu lehernya masih terikat tali, paha kirinya robek. Di video berdurasi 1 menit 24 detik itu, terdengar suara seorang laki-laki yang menjelaskan secara singkat perihal temuan lembu yang dimangsa harimau itu.
‘Udah kaku ya. Udah tadi malam ya kan. Desa Barak Induk diserang belang, hati-hati bagi warga terjadi, beraktifitas di ladang,’. [KM-05]