LHKPN Calon Kepala Daerah: Sihar Tertinggi, Djarot Terendah

MEDAN, KabarMedan.com | Calon Wakil Gubernur Sumut, Sihar Sitorus tercatat memiliki kekayaan terbanyak dibandingkan calon lainnya, dengan jumlah Rp 350.887.340.551.

Jumlah tersebut membuat pendamping Calon Gubernur Djarot Saiful Hidayat ini sebagai calon terkaya. Posisi kedua ditempati Cawagub Musa Rajekshah Rp60.956.429.963 dan Edy Rahmayadi Rp15.424.895.000. Sementara Djarot tercatat sebagai calon dengan harta kekayaan terendah yakni Rp8.433.802.574.

Tak hanya Paslon PDI Perjuangan dan PPP serta Paslon Cagub dan Cawagub Sumut saja yang melaporkan harta kekayaan mereka. Para calon kepala daerah bupati/ wakil bupati dan walikota/wakil walikota lainnya juga memaparkan jumlah hartanya masing-masing.

Hal ini merupakan rangkaian Pembekalan Antikorupsi dan Deklarasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pasangan calon kepala daerah se Sumatera Utara di Aula Martabe Kantor Gubernur Sumatera Utara, Medan, Jalan Imam Bonjol, Selasa (24/4/2018).

Acara tersebut dihadiri Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, Gubsu T Erry Nuradi, Ketua KPU Sumut, Mulia Banurea, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nomor urut 1 Edy Rahmayadi dan Musa Rajeckshah, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 2 Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus serta calon kepala Kab/Kota se-Sumut lainnya.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, pertemuan deklarasi LHKPN ini, sangat penting tidak hanya untuk calon Kdh dan berharap tidak terjadi lagi Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Provinsi Sumut.

Untuk Pilkada serentak, katanya, yang telah menggunakan dana hibah sebesar Rp 1,2 triliun harus dipergunakan dengan baik dan berharap KPU dan Bawaslu dapat mempertanggungjawabkannya. Karena memang di dunia ini proses pemilu membutuhkan dana yang sangat besar.

Dirinya juga menginginkan calon Kdh yang terpilih jangan hanya memiliki keinginan untuk satu periode saja, tapi harus berimajinasi dan mempunya cita-cita untuk jenjang karier lebih bagus untuk membangun negara lebih baik lagi.

“Para calon kdh jangan hanya bermimpi jadi Gubernur/Bupati satu periode saja, tapi juga punya impian lebih besar untuk Indonesia dengan posisi jenjang karir lebih tinggi. Jadi pilkada serentak ini suatu proses untuk mewujudkan hal tersebut serta Pilkada juga proses memilih pemimpin daerah yang amanah,” pungkasnya. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.