DELI SERDANG, KabarMedan.com | Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Negeri Medan (Unimed) secara intensif melakukan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan para dosen-dosen berbagai lintas jurusan dan kepakaran yang ada pada masing-masing program studi.
Pembinaan yang dilakukan pada kurun waktu dua bulan yang dimulai pada awal September hingga Oktober melibatkan lebih dari 30 orang dosen, yang melakukan pembinaan kepada masyarakat di Kecamatan Pantai Labu yang berjumlah 19 Desa.
Sekretaris LPM Unimed, Mukti Hamzah didampingi Koordinator dan Staf Ahli diantaranya Amrizal, Izwar Lubis, Dedy Husrizal Syah, dan Irfandi; menjabarkan kegiatan pembinaan ini difokuskan pada potensi yang dimiliki daerah Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, untuk dapat dikembangkan secara modern dan memiliki prestise, sehingga mampu mendongkrak nilai jual dari dari bahan lokal Pantai Labu tersebut.
“Ada beberapa kegiatan yang menjadi fokus kegiatan, antara lain pembuatan Dodol dan Selai dari buah Mangrove, abon ikan, Bolu Mangrove dan Dorayaki dari ubi unggu,” kata Mukti.
Selain pengembangan produk kuliner di sisi bidang kerajinan pun tak luput dikembangkan kepada masyarakat, antara lain kerajinan pembuatan hiasan dari kain perca, pembuatan hiasan pengantin dan hantaran pernikahan serta kerajinan sulaman dan jahit menjahit.
Antuasiasme masyarakat terutama kaum ibu untuk mengikutinya. Hal ini terbukti tidak hanya masyarakat umum saja yang mengikuti pelatihan akan tetapi pegawai Kecamatan dan Desa juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Pada akhir kegiatan semua produk yang dihasilkan oleh masyarakat lewat bimbingan dosen, LPM Unimed menyiapkan pakar untuk mengemas semua produk tersebut dengan desain kemasan yang menarik.
Setiap produk langsung didesain kemasannya di lokasi pelatihan tersebut secara manual, sehingga masyarakat kelompok usaha kecil di Pantai Labu mampu secara maksimal untuk mengemas produknya sendiri.
Camat Pantai Labu, Ayub, didampingi Duta Mangrove Nasional Ucok ‘Dogol’ Tambusai, dan Ketua PKK Pantai Labu menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan oleh LPM Unimed, karena program yang diberikan langsung menyentuh masyarakat.
“Kegiatan ini menjadi sebuah motivasi serta pengembangan kemampuan masyarakat untuk mengubah mindset yang selama ini hanya mengharapkan pekerjaan sebagai petani dan nelayan serta buruh, akan berubah untuk menjadi enterpreneurship yang lebih menjanjikan serta mampu untuk menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean),” ungkap Camat.
Dia yakin, produk-produk andalan Pantai Labu yang berbasis potensi lokal mampu bersaing dengan produk-produk yang lain. Untuk memfollow-up kegiatan tersebut Camat sudah mempersiapkan kelompok Koperasi yang akan memasarkan langsung produk-produk UKM ini ke Bandara Kualanamu lewat PT Angkasa Pura II.
“Jadi, potensi masyarakat ini akan kita giring dari hulu ke hilir,” ujarnya.
Tokoh masyarakat sekaligus Duta Mangrove Nasional di Pantai Labu, Ucok ‘Dogol’ Tambusai mengucapkan terima kasih kepada LPM Unimed yang telah memberikan pengetahuannya tentang produk-produk lokal yang ternyata mampu diolah sedemikian rupa, sehingga menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomi.
“Selama ini masyarakat tidak tahu kalau buah api-api (Mangrove) mampu dijadikan makanan yang bisa dikonsumsi, misalnya bisa diolah jadi dodol, selai, roti dan syirup. Padahal selama ini, masyarakat hanya mengambil batang dan kayunya sebagai bahan bangunan dan kandang ternak ayam, hal inilah yang menjadikan abrasi pantai,” cetus Ucok.
Dengan adanya pelatihan dari LPM Unimed, Ucok berjanji, akan mensosialisasikan ke masyarakat tentang banyaknya kegunaan dari Mangrove yang selama ini dianggap masyarakat sebagai tanaman yang tidak produktif menjadi tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dan mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal. [KM-01]