MEDAN, KabarMedan.com | Kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) merupakan hama pada kelapa sawit yang kerap menyerang terutama pada tanaman ulangan. Petani harus bisa memberikan perlakuan tepat untuk memutus siklus serangan.
Kepala Unit Usaha Medan, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Suhardiman mengatakan serangan hama kumbang pada tanaman ulangan atau yang sedang diremajakan (replanting) ini bisa diantisipasi dengan menaburkan insektisida butiran marshal.
Namun harus dilakukan secara rutin dua minggu sekali dalam takaran 2,5 gram – 5 gram/pohon. Selain itu juga ada feromon, senyawa kimia yang memiliki aroma menyerupai kumbang birahi. Feromon tersebut ditempatkan di ember khusus membuat kumbang hanya bisa masuk dan tak bisa keluar.
“Ada dua pendekatan. Secara kimiawi dan manual dengan mengutip larva atau gendonnnya di batang dan pelepah kelapa sawit yang ditumbangkan,” katanya, Rabu (27/3/2019).
Pengutipan gendon efektif untuk memutus siklus atau regenerasi hama. Apalagi, jika dikumpulkan, gendon bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak lele, bebek, dan lain sebagainya. “Jadi intinya, ketika replanting, selain dicincang, larvanya dikutip. Semakin cepat kering semakin cepat lapuk dan semakin cepat pula jadi pupuk,” katanya.
Kepala Dinas Perkebunan Sumatera Utara, Herawaty mengatakan, belum semua petani yang mampu membersihkan lahannya ketika replanting. Masih banyak pelepah, batang sawit yang tidak dicincang dengan baik ssehingga menjadi tempat hidupnya kumbang.
“Itu harus bersih. Kalau tidak, bagaimana kita bisa memutus siklus hamanya. Tak ada ruginya. Justru menguntungkan petani dan menunjang keberhasilan pertanamannya,” ungkapnya.
Data statistik perkebunan tahun 2017 menunjukkan, detail lahan perkebunan kelapa sawit seluas 1.256.807,99 hektare dengan produksi tandan buah segar (TBS) 19.513.889,84 ton. Terdiri dari perkebunan rakyat 429.261 hektare dengan produksi 6.039.591,22 ton.
PTPN seluas 321.663,85 produksi 5.224.551,57 ton. Perusahaan swasta nasional seluas 349.258,61 hektare produksi 5.521.324,45 ton dan perusahaan swasta asing seluas 156.624,23 hektare produksi 2.728.422,6 ton. [KM-05]