MEDAN, KabarMedan.comĀ | Majelis Sinergi Kalam Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (MASIKA ICMI) Sumatera Utara menggelar diskusi di Pendopo Fakultas Ilmu Pendidikan (FIB) Universitas Negeri Medan pada Minggu (19/11/2017).
Diskusi publik dengan tema “Tantangan Generasi Millennial Dalam Menghadapi Bonus Demography Tahun 2030” dihadiri Meutya Hafidh, wakil ketua komisi I DPR RI, ketua-ketua BEM Universitas, ketua-ketua Organisasi Mahasiswa, dan peserta umum.
Meutya Hafidh, wakil ketua komisi I DPR RI mengatakan, Indonesia saat ini mengalami dilema Generation Gap. Dimana jurang pemisah antara generasi millenial dengan generasi sebelumnya, yaitu generasi x cukup besar. Hal ini menyebabkan pemerintah cukup kesulitan untuk menangani permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh generasi millennial. Padahal, Indonesia tengah mempersiapkan diri dalam menghadapi Asean Free Trade Area (AFTA).
“Kompetisi baik dalam hal perdagangan maupun pekerjaan akan sangat tinggi dan membutuhkan kesiapan yang matang agar bonus demography yang akan terjadi, dapat membawa efek positif bagi kemajuan Indonesia,” katanya.
Kontribusi aktif dari generasi muda sangat dibutuhkan untuk dapat menjembatani antara generasi Millennial dengan generasi X. Selain itu, dibutuhkan panel diskusi yang mampu menghasilkan ide-ide yang kritis agar nantinya dapat digunakan sebagai landasan dalam pengambilan kebijakan.
Rizky Emiliya, ketua umum Orwil MASIKA ICMI Sumut mengatakan, kegiatan ini menjadi agenda perdana yang dilakukan MASIKA ICMI SUMUT pasca pelantikan kamis lalu. Hal ini bertujuan pula untuk mengembangkan budaya diskusi sekaligus meningkatkan kesadaran anak muda terhadap kondisi kekinian di lingkungan sekitarnya.
Rizky menjelaskan, pemuda juga dituntut untuk lebih peka terhadap kondisi sosial masyarakat di sekelilingnya. Image anak muda yang kini identik dengan sikap individualisnya dan cenderung tidak peduli menjadi dilema tersendiri jelang Bonus Demography. Akankah kehadiran Bonus Demography ini nantinya akan menjadi peluang ataukah tantangan tersendiri bagi masa mendatang.
“Menjelang bonus demography 2030, Kita selaku pemuda sudah seharusnya mengambil peran dalam hal ini, salah satu langkah awalnya adalah melek literasi, teknologi dan menjadikan budaya diskusi sebagai trend anak muda kekinian,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antara pengurus Orwil MASIKA ICMI SUMUT Sumut dengan Meutya Hafid. Beliau berpesan, kedepannya Orwil MASIKA ICMI Sumut harus konsisten melakukan kajian-kajian keilmuan serta diskusi tentang isu-isu terkini di Indonesia pada umumnya dan Sumatera Utara pada khususnya.
Ia mengaku, pemuda khususnya mahasiswa harus tetap kritis dan memberi masukan kepada penyelenggara negara serta lembaga-lembaga negara baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif. [KM-03]