Massa Kampanye Golkar, Aniaya Petugas Keamanan PT Railink

[Kabarmedan.com] -Kampanye Partai Golkar di Lapangan Merdeka Medan, Sumatera Utara, yang dihadiri lebih dari 20 ribu massa pendukung diwarnai aksi kekerasan. Belasan orang peserta kampanye yang berasal dari salah satu Organisasi Kepemudaan (OKP) menganiaya Serda Firdaus (26), petugas keamanan terminal PT Railink, yang merupakan operator Kereta Api Bandara tujuan Medan-Kuala Namu.

Penganiayaan itu bermula saat Firdaus meminta kepada puluhan anggota OKP itu untuk memindahkan mobil yang mereka parkirkan tepat di depan pintu masuk terminal kereta api bandara. Kurang senang diperingatkan, belasan orang tersebut langsung memukul korban secara membabi buta.

Baca Juga:  Warga Gerah, Tuntut Sekdes Lubuk Bayas Mundur dari Jabatan, Dipergoki Warga di Rumah WIL

Akibat penganiayaan itu, Firdaus mengalami luka robek di kedua pelipis matanya. Ia pun langsung diboyong ke klinik PT Kereta Api Indonesia yang tak jauh dari stasiun, untuk mendapatkan penanganan medis.

“Inikan tempat drop out penumpang, pengantar penumpang saja tidak boleh lama-lama, parkir juga enggak boleh. Karena mereka parkir pas di depan pintu masuk ya kuingatkan dan ku suruh pindah. Tapi Mereka enggak senang dan langsung menyerangku,” ujarnya, Kamis (20/3/2014).

Usai mendapatkan penanganan Medis, Firdaus yang didampingi Manager Pengamanan dan Objek Vital PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional Sumut-Aceh, Budi, kemudian melaporkan tindakan penganiayaan itu ke Mapolsekta Medan Barat. Mereka meminta agar tindakan penganiayaan itu dapat diusut tuntas.

Baca Juga:  Pelaku Pembunuhan Anak di Pantai Cermin Diciduk, Kedua Betis Dibedil Karena Melawan Saat Akan Ditangkap

“Ini kesewenang-wenangan namanya. Kami harap kasus ini dapat diproses secara hukum, kalau pun nanti ada perdamaian, kami minta proses hukumnya terus berlanjut. Ini supaya ke depan tidak ada keraguan dari petugas kami untuk menegakkan aturan dan disiplin,” ujar Budi. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.