Menunggu Waktu Berbuka Puasa Sembari Menikmati Pesona Sawah Lukis

Seorang pengunjung seolah tak peduli dengan teriknya matahari berfoto di tengan lokasi wisata Sawah Lukis.

MEDAN, KabarMedan.com | Hanya berjarak sekitar 31 km dari pusat Kota Medan, ada tempat rekreasi yang dapat memanjakan mata dengan pemandangan hamparan sawah yang sedang hijau seluas 8.000 meter. Namanya Sawah Lukis. Berada di Kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai. Sembari menunggu waktu berbuka, tempat ini akan memberi kenangan tak terlupakan.

Betapa tidak, lokasi wisata ini sudah hits sejak setahun terakhir. Di tempat ini menyediakan berbagai spot foto menarik. Adi, namanya. Pengunjung Sawah Lukis itu mengaku sengaja membawa keluarganya ke Sawah Lukis menikmati suasana sawah sambil berbuka puasa di tempat tersebut. Berbagai makanan dan minuman menggugah selera tersedia dengan harga terjangkau.

“Habis Salat Ashar, saya bersama istri dan anak-anak langsung ke sini, ngabuburit sambil buka puasa,” kata Adi, warga Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Binjai Selatan, Rabu (20/4/2021) sore.

Dijelaskannya, mengisi waktu menjelang berbuka puasa di Sawah Lukis sangat mengasyikkan. Lokasinya tak jauh dari pusat Kota Medan. Berada di area persawahan dan jauh dari pusat keramaian. Di Sawah Lukis menjadi tempat rekreasi dan menyegarkan kembali pikirannya setelah sibuk menjalani rutinitas bekerja.

“Lokasinya enggak jauh dari rumah, apalagi saat akhir pekan seperti ini, sekalian aja ngabuburit dan rekreasi sama keluarga,” ucapnya.

Sawah Lukis menyediakan banyak spot foto terbaik dan sajian makanan dan minuman khas pedesaan.

Amelia, pengunjung lainnya, datang ke Sawah Lukis bersama teman-temannya. Wanita yang tinggal di kawasan Jalan Medan-Binjai, Kilometer 16, Kabupaten Deli Serdang, mengetahui Sawah Lukis dari media sosial Instagram. Setelah stalking-stalking Instagram, wanita 17 tahun itu memutuskan ngabuburit di Sawah Lukis, Binjai bersama 5 orang temannya.

Baca Juga:  Kasus Penipuan Berjalan Lambat, Suplier Makanan Minta Keadilan

Diakui Amelia, saat berada di Sawah Lukis, dirinya merasa tenang, karena melihat hijaunya hamparan sawah. “Tenang di sini, banyak angin, lokasinya juga enak, enggak jauh kali dari rumah. Sekalian buka puasa di sini sama teman-teman,” sebutnya.

Menurutnya, aktivitas yang dilakukannya di Sawah Lukis selain bersantai sambil menunggu berbuka puasa, juga memanfaatkan berbagai spot foto yang ada. Amelia berencana memajang foto-fotonya di Sawah Lukis di akun Instagram miliknya.

“Tadi foto-foto juga, bagus-bagus. Mau saya upload di IG (Instagram). Saya juga mau rekomendasi ke keluarga di rumah, kalau mau ngabuburit di sini aja, tenang dan nyaman,” ujarnya.

Kegiatan Selama Ramadan

Ditemui di lokasi, Founder Sawah Lukis, Ahmadi menjelaskan, Sawah Lukis merupakan salah satu kafe di tengah sawah. Masyarakat bisa ngabuburit jelang buka puasa sambil melihat keindahan sawah yang dipadukan dengan kondisi langit jelang matahari tenggelam.

“Ada juga musik religi yang di-cover oleh komunitas musisi Binjai, dan panggungnya berada di tengah sawah,” jelasnya.

Di Sawah Lukis, pihaknya menawarkan menu makanan dan minuman khas pedesaan, dan makannya juga langsung di pinggir sawah seperti ikan bakar, dan minuman es kelapa muda. “Berbagai makanan dan minuman yang khas dengan desa, tersedia di sini,” ujarnya.

Sebenarnya, Sawah Lukis buka di awal pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu. Saat itu, masyarakat sudah sangat bosan dengan keadaan, dengan adanya lockdown. Bagi masyarakat yang berkunjung, diwajibkan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak.

Baca Juga:  Heboh!!, Tulisan 'Tutup Galian C Ilegal di Lemba Sari' di Jalan Besar Kotarih - Galang Bikin Geger

“Setiap meja kita semprot disinfektan secara berkala. Bulan 7 nanti, Sawah Lukis genap setahun,” ucapnya.

Sawah Lukis menjadi tempat rekreasi keluarga yang menarik.

Jam Operasional

Sawah Lukis pada hari biasa buka pukul 09.00 WIB sampai 21.00 WIB. Di bulan Ramadan buka lebih lama, yaitu pukul 11.00 WIB sampai 20.00 WIB. Harga menu makanan untuk berbuka mulai Rp 19.000-an.

“Pengunjung, selama Ramadan, karena Sawah Lukis dekat akses tol, jadi banyak tamu dari luar Binjai, persentasenya 50 dari Binjai dan 50 lagi dari luar,” terangnya.

Di Sawah Lukis, kata dia, pengunjung bisa menikmati sunset sky view. Menurutnya, sambil ngabuburit menunggu buka puasa, dan menunggu makanan, pengunjung tidak akan bosan, karena bisa berkeliling sambil foto-foto. “Selama Ramadan, kita buka di hari ketiga sampai Ramadan ke-29,” sebutnya.

Terinspirasi dari Jepang

Disinggung konsep Sawah Lukis, Ahmadi mengaku terinspirasi dari Jepang. Sawah Lukis di Binjai mengusung konsep menanam padi yang dipola atau digambar. Saat pertama kali buka, ada gambar tanaman padi berbentuk i love you, lalu orang pakai masker, dan pola saranghaeyo.

“Tiap musim gambarnya berbeda. Padi bergambar itu seni lukis sawah dari Jepang, terinspirasi dari sana. Di sini kita kombinasikan dengan kuliner dan spot foto,” ujarnya. [KM-05]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.