Niesya Harahap, Lestarikan Warisan Leluhur Nusantara

Content Creator:
Redaksi

MEDAN, KabarMedan.com | Niesya Ridhania Harahap, mengawali karirnya di bidang seni sejak usia 13 tahun. Mahasiswi Ilmu Psikologi Universitas Sumatera Utara ini menguasai banyak bidang kesenian nusantara, mulai dari seni tari, seni musik, dan bidang tarik suara.

Selain prestasi non-akademik yang diraihnya, ia tetap mengutamakan pendidikan akademik. Gadis penyuka Sushi ini memilih kesenian nusantara menjadi fokus karirnya dikarenakan kecintaannya terhadap kebudayaan Indonesia dan wujud keperduliannya dalam melestarikan seni Indonesia di era globalisasi.

Prestasi yang dimilikinya cukup bergengsi untuk usianya yang masih terbilang cukup muda. Bahkan, ia tidak hanya menguasai satu bidang kesenian saja, namun menguasai tiga bidang sekaligus, yaitu seni tari, seni musik dan bidang tarik suara. Niesya selalu gigih dalam melihat kesempatan untuk memperkenalkan budaya tanah air kepada masyarakat luas bahkan mancanegara, dan semua hal itu terbukti dari setiap prestasi yang dimilikinya.

“Bakat yang saya miliki dipelajari secara otodidak selain diwarisi dari orang tua yang juga dosen di Fakultas Ilmu Budaya USU. Saya juga berkesempatan mengunjungi negara lain, dan mendapatkan pengalaman yang tidak ternilai harganya untuk menjadi bekal dalam meniti karir di bidang seni nantinya,” ujar Niesya.

Niesya membuktikan kiprahnya baik di dalam maupun luar negeri, seperti menjadi pengisi acara di Malaysia dalam acara festival tari antar bangsa, memainkan gamelan Jawa di New Zealand, ikut serta dalam konser choral drama Svara Sacra yang diselenggarakan di Medan, Jakarta, dan Bandung; bahkan menjadi Guest of Honor di acara “Frankfurt Book Fair” yang diselenggarakan di Eropa untuk menampilan tarian tortor Mataniari yang merupakan tarian tradisional dari Etnis Batak.

Baca Halaman Selanjutnya

Berikut Kegiatan Serta Prestasi Yang Pernah Diraih Niesya Harahap:

  • 2009 di Wellington, New Zealand bersekolah  selama 3 bulan di Thorndon School, ikut serta memainkan gamelan jawa dalam konser fairwell suarasama di Victoria University Music Hall
  • 2010 sebagai performer dan peserta dalam festival tari antar bangsa di Kuching Sarawak Malaysia-2013
  • juara 1 kompetisi band SMA.Harapan
  • 2013 juara 2 kompetisi band se Kota Madya Medan yg diselenggarakan keDubes AS “solidarity through music competition”
  • 2014 piano concert Indonesian Young Musician
  • 7 maaret 2015 menjadi juri di festival band “Mechanical fest” di Pendopo USU
  • 3 kali penampilan konser Svara Sacra, konser choral drama di Medan (Tiara Convention), Bandung (Sabuga ITB), dan Jakarta (Jakarta Convention )
  • Vocal di Sumatera Jazz Festival 2013 dan North Sumatera Jazz Festival 2014
  • Penari tunggal Whirling dance sufi di Ramadhan Fair
  • 20 Agustus 2015 menari di pembukaan Dies Natalis USU ke 63 di Auditorium USU
  • 27 September 2015 menjadi salah satu performer di acara “Frankfurt Book Fair” di Jerman sebagai “Guest of Honor”, menari tortor”mataniari” dari etnis Batak Toba;
  • Penampilan di hari kedua di gedung Museum Fur Volkerkunde di Hamburg bersama Slamet Rahardjo, Sandhy Sandhoro, Nostress asal Bali, Made Maut dan Sakeco dari Sumbawa.
  • 3 Oktober 2015 penampilan di acara pembukaan “Schrift Sprache” di Staatsbibliothek Zu Berlin
  • 7 Oktober 2015 penampilan di acara social gathering di Museum the Kreeks di Oosterbeek, Netherland (Belanda)
  • 18 November 2014 menjadi notulensi pada forum koordinasi pencegahan terorisme dibawah koordinasi dosen fakultas Psikologi USU
  • 25 November 2015 menjadi layout editor proceeding seminar Nasional fakultas Psikologi USU
  • Sebagai penyanyi pada ansambel angklung “Psychestra Harmony” di acara Psikologi Carnaval dan acara Trisuci Waisak
Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.
Content Creator:
Redaksi