KABAR MEDAN | Sebelum menggasak uang Rp 279 juta dari dalam brankas, kedua pelaku perampokan di Bank Muamalat di Jalan Krakatau, Kecamatan Medan Timur yang menggunakan senjata api terlebih dahulu mengikat Astri selaku Teller, Firza selaku Customer Service (CS) dan Suherlan selaku Satpam.
Setelah ketiganya berhasil dilumpuhkan, kedua pelaku perampokan yang menggunakan sepeda motor Honda Beat dan memakai helm ini kemudian meminta Firza yang dalam keadaan mulut ter-lakban dan tangan terikat serta diancam pakai senjata api untuk memberitahu dimana tempat brankas berada dan mengambil uang. Lantaran senjata terus ditodongkan ke arahnya, Firza pun hanya bisa menuruti pelaku dan mengarahkan ke tempat brankas.
Hanya berselang 2 menit, isi brankas sebanyak Rp 279 juta pun berpindah ke dalam tas ransel berwarna hitam milik pelaku.
“Dilakban mulut kami, diikat tangan kami, dan aku disuruhnya menunjukkan brankas uang itu dimana,” kata Firza dilokasi kejadian, Jumat (22/8/2014) malam.
Merasa sudah puas dan tak ingin membuang waktu, seorang pelaku langsung keluar dan mengambil sepeda motornya. Tak lama, seorang pelaku yang memegang senpi pun keluar sembari membawa tas ransel yang berisikan uang, dan selanjutnya kedua pelaku pun kabur.
Namun, saat para pelaku keluar dari bank dan hendak kabur, Suherlan pun sempat mengejar pelaku. Bahkan Suherlan juga sempat mengejar pelaku yang kabur ke dalam gang perbatasan yang ada disebelah bank.
Lantaran mengejar dengan berlari dan pelaku semakin memacu kretanya, Suherlan pun tak sanggup mengejar perlaku. Dan alhasil, pelaku pun berhasil kabur dengan uang curiannya. [KM-03]