SERDANG BEDAGAI, KabarMedan.com | Upaya pencarian terhadap seorang nelayan pancing kuntang yang hilang setelah sampan /perahunya karam di perairan Pantai Sentang, Desa Sentang, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), masih terus dilakukan oleh tim gabungan, Jumat (24/10/2025).
Korban diketahui bernama Waliadi alias Adi Jawa (43), warga Dusun IV, Desa Pekan Sialang Buah. Ia dilaporkan hilang sejak Kamis (23/10/2025) sore sekitar pukul 15.30 WIB, setelah perahunya terbalik akibat dihantam ombak besar saat hendak pulang dari melaut.
Menurut keterangan warga, insiden terjadi sekitar satu kilometer dari bibir pantai. Korban sempat terlihat berusaha menyelamatkan diri menggunakan jaket pelampung dan berpegangan pada tutup fiber tempat ikan. Namun kuatnya arus laut membuat korban terseret dan menghilang dari pandangan.
“Yang kami temukan hanya pelampung milik korban. Diduga terlepas karena arus terlalu kuat,” ungkap salah seorang nelayan di lokasi kejadian.
Sejumlah nelayan langsung melakukan pencarian dengan menggunakan sampan motor, namun hingga malam hari belum membuahkan hasil.
Kepala Desa Pekan Sialang Buah, Syahrial, membenarkan peristiwa tersebut dan mengatakan bahwa pencarian dilakukan secara intensif bersama aparat gabungan.
“Korban berangkat melaut sejak subuh. Saat hendak pulang, datang angin kencang dan ombak besar hingga perahunya terbalik. Kami bersama masyarakat sudah menurunkan tiga unit sampan untuk pencarian, tapi belum menemukan titik pasti,” jelasnya.
Syarial menambahkan, faktor cuaca ekstrem dan angin tiba-tiba menjadi penyebab utama kecelakaan laut itu. Ia mengimbau para nelayan agar menunda aktivitas melaut jika kondisi angin tidak bersahabat.
Sementara itu, Komandan Regu Basarnas Medan, Rori, menyampaikan bahwa laporan tentang hilangnya korban diterima Kamis malam. Pihaknya kemudian menurunkan lima personel untuk bergabung dengan TNI AL, Polairud, dan aparat desa dalam operasi pencarian.
“Tim SAR gabungan mulai melakukan pencarian sejak Jumat pagi pukul 05.30 WIB. Kondisi pasang surut dan gelombang tinggi menjadi kendala utama,” ujar Rori.
Menurutnya, tim gabungan menggunakan perahu karet LCR untuk menyisir perairan sekitar lokasi kejadian. Fokus pencarian berada di sekitar perairan Sialang Buah, tempat korban terakhir terlihat.
“Operasi pencarian akan terus dilanjutkan hingga korban ditemukan. Kami berharap korban dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat,” tegasnya.
Hingga Jumat siang ini, pencarian masih berlangsung di tengah kondisi laut yang berombak dan angin kencang. Warga setempat dan sesama nelayan juga ikut membantu proses pencarian.[KM-04]














