MEDAN, KabarMedan.com | Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi mengatakan Bandara Kualanamu, Deliserdang, akan membuka kembali penerbangan internasional mulai 14 Oktober 2021.
Menurutnya, teknis pembukaan penerbangan internasional telah disiapkan secara matang dan meyakinkan.
“Dibuka 14 Oktober. SOP sudah kita siapkan dengan kita pelajari beberapa kekurangan di masa lalu,” papar Edy Rahmayadi, Rabu (6/10/2021).
Edy memaparkan, beberapa SOP sudah disiapkan, salah satunya dengan membentuk satgas untuk memonitor kedatangan orang dari luar negeri guna mencegah penyebaran Covid-19, baik pekerja migran, warga negara asing maupun warga negara Indonesia.
“Untuk Satgas diketuai oleh Kolonel Hutagalung, Danrem Pantai Timur,” katanya.
Dalam rangka mengantisipasi gelombang lanjutan Covid-19 dengan menyediakan sembilan tempat untuk karantina bagi yang masuk ke Sumatera Utara (Sumut).
Selain Satgas Covid-19, Edy menerangkan, tempat isolasi juga sudah disiapkan untuk para pendatang dari luar negeri itu.
Edy menegaskan ada delapan tempat yang disiapkan yaitu Gedung LPMP Sumut, Mes Dinas Pertanian Sumut, BP PAUD Sumut, Hotel Grand Darussalam, Deparis Medan, Ville Putra Mulia, Isoter Asrama Haji, RS GL Tobing dan RS Haji Medan.
Total ada 1.800 tempat tidur untuk keperluan isolasi para pendatang dari luar negeri. Mereka nantinya akan diwajibkan menjalani karantina atau isolasi selama delapan hari, sebelum berbaur dengan masyarakat umum.
“Dengan segala keterbatasan, kita sudah siapkan tempat karantina dengan jumlah 1.800 bed yang tersedia di beberapa lokasi,” katanya.
Tidak hanya penerbangan internasional, Edy juga memastikan kesiapan tempat wisata untuk menampung turis. Mengingat saat ini Sumut juga sudah terbebas dari PPKM Level 4. Bahkan mayoritas daerah di Sumut berstatus Level 2.
“Masuk di level 2, ini sudah mulai melonggarkan untuk membuka wisata,” ucapnya.
Namun, bagi wisatawan mancanegara yang hendak masuk ke lokasi wisata, tentu harus mematuhi ketentuan yang ada.
Salah satunya soal karantina selama delapan hari itu. Protokol kesehatan juga akan diawasi dengan ketat. Pengunjung yang datang juga akan dibatasi.
“Kita harapkan ini ditaati. Kalau tidak ini berat dilakukan,” tandasnya. [KM-07]