Medan, KabarMedan.com | Penggusuran rumah warga pinggiran rel oleh PT KAI yang nantinya akan di jadikan Fly Over rel Kereta Api terus mendapat perlawanan oleh warga, Senin (28/11/2016).
Puluhan warga pinggiran rel kereta api di kawasan Jalan Ampera melakukan pemblokiran jalan dengan membentangkan sejumlah material bangunan dan pembakar ban bekas.
Seorang ibu yang membawa anaknya juga berteriak minta polisi mundur. “Jangan kalian buat kami macam teroris,” katanya.
Namun, alat berat tetap maju dengan pengawalan ratusan petugas kepolisian. Warga pasrah melihat kediamannya diratakan dengan tanah. “Mau bagaimana lagi, namanya tanah negara. Kami sudah menyewa di tempat lain,” kata warga bernama Said (81).
Said mengaku pernah dipungut uang Rp 180 ribu per tahun. Pengutipan diduga dilakukan petugas PT KAI.”Tapi akhir-akhir ini tidak pernah dikutip lagi,” ucap pria yang mengaku sudah 20 tahun tinggal di bantaran rel itu.
Humas PT KAI Divre I Sumut Aceh, Joni Martinus membantah adanya pegutipan uang tersebut. “Setahu saya tidak ada. Silakan buktikan jika ada dari PT KAI yang mengutip. Kami komitmen, jika ada petugas kereta api yang bermain, maka akan diselesaikan dengan hukum yang berlaku,” pungkasnya. [KM-03]