JAKARTA, KabarMedan.com | Sebagai salah satu dari 149 negara yang menyepakati SDGs, Indonesia telah berproses selama lebih dari satu tahun untuk mempersiapkan pelaksanaannya.
Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan agenda pembangunan global yang disepakati pada September 2015 lalu, oleh negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) termasuk Indonesia.
Terdiri dari 17 Tujuan dan 169 Target, SDGs berfokus pada pembangunan manusia dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.
Pada 4 Juli 2017, Pemerintah Indonesia telah menerbitkan Peraturan Presiden No. 59 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Komitmen pemerintah perlu diimbangi dengan penyebarluasan informasi mengenai SDGs, mengingat prinsip Leave No One Behind mensyaratkan keterlibatan berbagai pihak.
Hamong Santono, Senior Program Officer SDGs INFID mengatakan, pentingnya sosialisasi kepada masyarakat yang lebih luas untuk meningkatkan rasa kepemilikan dan keterlibatan serta partisipasi publik.
“Ada 4 kota besar di Indonesia yang dipilih, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Makasar,” katanya, Selasa (12/9/2017).
Gabrella dari Koalisi Perempuan Indonesia menyatakan, pemahaman publik yang lebih luas dapat membantu pencapaian SDGs pada tahun 2030.
Ia mengatakan, SDGs merupakan peluang tersendiri bagi tercapainya kesetaraan gender.
“Semakin banyak orang memahami SDGs, akan semakin banyak pula orang yang memahami kesetaraan akses pendidikan, akses pekerjaan yang layak, akses kesehatan, dsb bagi laki-laki dan perempuan,” katanya.
Dengan demikian, sosialisasi SDGs perlu dilakukan oleh berbagai pihak. Maya Safira, Project Manager SDGs OXFAM menambahkan bahwa pencapaian SDGs di Indonesia perlu keterlibatan semua pihak.
OXFAM bersama seluruh stakeholder mendukung upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman publik mengenai SDGs.
Eko Sulistyo, Deputi IV bidang Komunikasi Politik Kantor Staf Presiden RI dalam launching kampanye publik mobil SDGs menyatakan, pemerintah secara tegas memiliki komitmen terhadap pelaksanaan SDGs di Indonesia.
Apresiasi juga datang dari Muchsin Shihab, Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri RI.
“Jangan sampai ada ketimpangan pengetahuan yang dimiliki oleh pemerintah, masyarakat madani, dan masyarakat akar rumput tentang SDGs,” ucapnya.
Setyo Budiantoro dari Sekretariat SDGs – Bappenas RI, menyatakan dukungan terhadap upaya yang dilakukan INFID bersama dengan KPI dan OXFAM terkait kampanye publik mobil SDGs.
Hal ini dapat menjadi sarana untuk masyarakat mengetahui SDGs. Karena dari tahu, kemudian paham, dan berkembang menjadi tindakan dalam kehidupan sehari-hari. [KM-03]