GUNUNG SITOLI, KabarMedan.com | Setelah berpisah selama hampir dua tahun dengan kedua saudaranya, akhirnya Serlin Ndruru (5), dapat bertemu dengan kedua adiknya Berkat Rahmat Ndruru (2) dan Putri Ndruru (3), setelah difasilitasi oleh Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) Kacab Nias. Mereka berpisah pada bulan Oktober 2013, sejak kedua adiknya itu dirawat di Panti Karya Faomasi yang juga difasilitasi oleh PKPA.
Pertemuan mereka membuat haru tim PKPA yang ikut mendampingi Serlin. Setiba di Panti Asuhan, Serlin tidak percaya jika yang ada di sampingnya adalah kedua adiknya yang ia rawat beberapa bulan setelah ditinggal oleh ayah mereka. Tetapi setelah diperlihatkan foto-foto waktu mereka diserahterimakan di panti asuhan Serlin semakin percaya dan merangkul kedua adiknya.
Betapa tidak, adiknya Rahmat Ndruru yang dulu kurus kini sudah sehat bahkan perubahan secara fisik pun jauh beda dengan kondisi saat mereka bersama-sama melawan rasa lapar dan dinginnya kamar tanpa pintu dan jendela yang hanya di alasi tikar yang kumuh.
Awalnya pada bulan Oktober tahun 2013, PKPA mendapat laporan dari masyarakat jika di Desa Sawo Kecamatan Gunung Sitoli, bahwa ada tiga anak yang berasal dari Desa Barawanu Kecamatan Somambawa, Kabupaten Nias Selatan, terlantar di tinggal pergi sang ayah setelah ibu mereka meninggal, dan salah satu diantara ketiga anak itu mengalami gizi buruk.
Untuk menyelamatkan anak-anak itu PKPA menjemput dan memfasilitasi untuk tinggal di panti asuhan Karya Faomasi. Hanya saja saat itu Serlin Ndruru tidak di izinkan oleh neneknya Rosalina Gea untuk diasuh di panti asuhan dengan alasan dia sanggup untuk merawat dan berjanji tidak akan menelantarkannya.
Setelah lebih satu tahun, staf PKPA mencoba mencari tahu keadaan Serlin Ndruru yang tinggal bersama neneknya saat itu, ternyata mereka sudah tidak berada lagi di rumah yang mereka tempati di Desa Sawo, dan dari informasi tetangga mereka sudah diusir karena rumah si nenek sudah disita oleh disalah satu bank, sedangkan Serlin sempat juga ditelantarkan oleh si nenek.
“Terakhir kami melihat cucu nenek itu sekitar bulan Agustus tahun 2014, kasihan anak itu sempat memulung dan sering berpindah-pindah tempat dititipkan begitu saja sama neneknya, bahkan kabarnya anak itu (Serlin) dalam keadaan sakit,” kata seorang tetangga mereka di Desa Sawo, saat staf PKPA mencoba mencari tahu keberadaan Serlin bersama neneknya.
Selama satu bulan pencarian informasi tentang keberadaan Rosalina Gea dan Serlin akhirnya membuahkan hasil, ternyata setelah rumah Rosalina Gea disita mereka pulang ke kampung di Desa Fanedane Kecamatan Somambawa, akan tetapi Serlin Ndruru sudah tidak bersama dengan si nenek lagi.
“Sudah delapan bulan lebih saya serahkan dia ke kampung ayahnya di Desa Waramanu, Kecamatan Somambawa, Nias Selatan. Sekarang Serlin tinggal di rumah saudara ayahnya bersama ketiga saudara lainya karena saya tidak sanggup mengasuhnya lagi, akhir-akhir ini saya dengar Serlin sakit, susah mengeluarkan air kecil dan ada nanah saat buang air kecil,” kata sang nenek, Rosalina.
Mendengar informasi tersebut, Koordinator Advokasi PKPA Kacab. Nias, Chairidani Purnamawati, menemui Serlin di Desa Waramanu dan setelah berembuk dengan keluarga. Akhirnya Serlin diperbolehkan dibawa oleh PKPA dan kemudian diserahkan di Panti Asuhan Karya Faomasi tempat kedua adik-adiknya diasuh.
“Kasihan sekali anak ini, waktu didapatkan tahun 2013, kondisi Serlin masih sehat, sekarang sepertinya dia mengalami penyakit yang cukup parah. Mukanya pucat dan merasakan sakit yang luar biasa ketika buang air kecil,” tutur Chairidani. [KM-01]