Dalam kesempatan itu, Erry juga mengatakan, biaya perawatan dua pasien korban awan panas Sinabung, Cahaya Sembiring (60), dan Cahaya Beru Tarigan (45) akan ditanggung Pemerintah.
“Alokasi biaya perawatannya ditanggung Pemerintah. Kejadian seperti ini tidak boleh terjadi lagi. Warga kita harapkan patuh dengan aturan yang telah diberlakukan demi keselamatan,” sebut Erry.
Sementara itu, dokter ahli RSUP Adam Malik Medan, Nazaruddin Umar mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan kondisi kesehatan dua korban awan panas yang sedang menjalani perawatan di RSUP H Adam Malik Medan.
“Tim dokter terus memantau perkembangannya. Keduanya dalam keadaan sadar. Tetapi kondisinya sangat memprihatinkan akibat luka bakar di sekujur tubuh,” sebut Nazaruddin.
Nazaruddin juga mengatakan, korban Cahaya Beru Tarigan, mengalami luka bakar mencapai 80 persen. Tim dokter berencana melakukan upaya penyelamatan dengan mengamputasi kaki korban akibat mengalami luka bakar hingga merusak otot.
“Kita sudah minta persetujuan pihak keluarga. Jika keluarga mengizinkan, tim akan langsung melakukan operasi amputasi. Kita masih menunggu hasil rembuk keluarga,” sebut Nazaruddin.
Tidak lupa Erry mengimbau masyarakat yang telah mendapat jatah rumah dan lahan pertanian untuk menempatinya.
“Bagi warga yang sudah memdapat rumah, kita imbau untuk menempatinya. Lahan yang sudah disiapkan juga kita harapkan digarap dengan baik,” pesan Erry.
Sementara korban Cayaha Sembiring mengalami luka bakar mencapai 60 persen dan kini telah menjalani perawatan di ruang rawat inap.
“Korban dalam keadaan sadar. Tetapi tiap dua jam sekali, tim dokter memeriksa perkembangan kesehatannya karena mengalami luka bakar serius,” pungkas Nazaruddin. [KM-01]