PMI Medan Minta Walikota Tindak Hiburan Malam Yang Buka di Bulan Ramadhan

KABAR MEDAN | Puluhan massa dari Pemuda Muslim Indonesia (PMI) Kota Medan melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Walikota Medan, Rabu (23/7/2014) siang.

Aksi unjuk rasa ini dilakukan karena masih banyaknya tempat hiburan malam di kota Medan yang buka selama bulan suci ramadhan 2014 ini.

“Pemko Medan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan telah mengeluarkan surat edaran tentang Peraturan Walikota (Perwal)  No 29 tahun 2014 tanggal 17 Juni  tentang penutupan sementara tempat hiburan malam terhitung sejak 27 Juni hingga 29 Juli.  2014. Namun, pada kenyataannya tempat hiburan malam itu masih banyak yang buka,” jelas koordinator aksi, Ahmad Arifin.

Baca Juga:  Kapolres Sergai Ungkap Tiga Kasus Kriminal, Pertegas Komitmen Jalankan Program ASTACITA

Sebagai contoh, katanya, tempat hiburan malam seperti di Capital Building dibulan ramadhan ini masih saja buka. Hal ini berdasarkan invesitgasi yang dilakukan massa beberapa waktu lalu.

“Memang diskotik Retro yang berada disana tertulis bahwa  sedang direnovasi dan tutup sejak 27 juni sampai 29 Juli , namun restoran yang bernama Soho disana telah beralih fungsi dan dijadikan tempat hiburan malam dan karaoke. Hal ini jelas telah mengangkangi peraturan Walikota Medan,” jelasnya.

Untuk itu, massa meminta kepada Walikota Medan, Dzulmi Eldin untuk lebih jeli menempatkan Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan dan harus sudah teruji. Tak hanya itu, massa juga meminta kepada Walikota Medan untuk menindak seluruh tempat hiburan malam yang sudah mengganggu ketentraman umat islam menjalankan ibadah.

Baca Juga:  GRIB dan PP Berdamai, Kasus Kesalahpahaman Selesai di Polres Sergai

“Kita meminta kepada Walikota Medan untuk segera mencopot Kepala Dinas Kebudayaan dan Parisiwata Kota Medan, Busral Manan, karena tidak becus menjalankan tugasnya. Kita juga berharap agar segera mencabut izin restoran Soho yang ada di Capital Building karena sudah karena melanggar peraturan dan mengalihfungsikan restoran tersebut,” jelasnya.[KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.