MEDAN, KabarMedan.com | DPW PSI Sumatera Utara membentuk Tim Seleksi Independen untuk penjaringan Bakal Calon Legislatif. Tim tersebut terdiri dari profesional, akademisi, aktivis dan jurnalis yang beranggotakan lima orang.
Kelima timsel yang terpilih, yaitu Prof DR Badaruddin (akademisi), Faisal Andi Mahrawa (akademisi), Nelly Armayanti (aktivis perempuan), Rurita Ningrum (LSM) dan Dedy Ardiansyah (Jurnalis).
Tim akan bekerja menyeleksi Bacaleg baik dari kader partai maupun masyarakat yang ingin mendaftarkan diri. Proses seleksi juga akan dilaksanakan secara terbuka dan dibagikan ke media sosial yang dimiliki PSI.
“Semua proses terbuka, agar masyarakat bisa tahu calon legislatif yang akan dipilih. Tidak ada kongkalikong didalamnya,” kata Ketua DPW PSI Sumut Fuad Perdana Ginting, Selasa (20/2/2018).
Fuad berharap, hasil seleksi dari tim bisa dapat menghasilkan caleg yang profesional dan punya rekam jejak yang baik.
Salah satu timsel dari kalangan akademisi, Faisal Mahrawa mengapresiasi keterlibatannya dalam timsel. Menurutnya, langkah yang diambil PSI sangat cerdas. Apalagi saat ini masyarakat sudah jenuh dengan partai politik.
“Saat PSI mencoba untuk masuk dalam ranahnya anak muda, ide kreatif dalam penjaringan Bacaleg ini sangat menarik,” ungkapnya.
Aktivis perempuan Nelly Armayanti mengkritisi soal keterlibatan perempuan dalam partai politik. Ia mengaku, PSI telah membangkitkan kembali semangat berpartai politik di Indonesia dengan pelibatan anak muda.
“Kita melihat aturan keterlibatan perempuan dalam politik sudah cukup tegas. Harapan kita ke depan ada sanksi administrasi. Partai politik bisa tidak ikut kalau tidak ada keterwakilan perempuan,” jelasnya.
Sementara itu, Dedy Ardiansyah yang juga jurnalis mengaku, ia sempat kaget saat dirinya dilibatkan dalam tim penjaringan. Namun, dirinya akan memaksimalkan kinerjanya sebagai Timsel.
“Kita tahu jurnalis harus independen. Namun, dengan peluang sekarang ini, fungsi-fungsi bisa kita lakukan. Saya berharap calon legislatif dari PSI nanti bisa berperan sebagai penyemangat toleransi. Mereka juga harus bisa meredam isu-isu intoleran yang ada,” pungkasnya. [KM-03]