MEDAN, KabarMedan.com | Puluhan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pemerhati Kebijakan Kampus (AMPKK) menggelar aksi unjuk rasa di depan Biro Administrasi FDK UINSU, Senin (14/10/2024).
Dalam aksi tersebut, mereka mendesak Dekanat FDK untuk membekukan organisasi mahasiswa (Ormawa) di lingkungan fakultas, termasuk Dewan Mahasiswa Fakultas (Demaf), Senat Mahasiswa Fakultas (Semaf), dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).
Aksi ini diterima langsung oleh Dekan FDK UINSU Prof. Dr. Hasan Sazali dan Wakil Dekan III Dr. Anang Anas Azhar. Para mahasiswa menyatakan ketidaknyamanan mereka terhadap sikap dan perilaku Ormawa yang dianggap tidak mencerminkan etika kampus.
Menurut mereka, beberapa anggota Ormawa kerap bertindak layaknya preman, mengedepankan kepentingan pribadi atau kelompok di atas kepentingan fakultas.
Koordinator aksi, Sandy, dalam orasinya, mendesak agar kepengurusan Ormawa di FDK segera dibekukan. Ia menilai, perilaku oknum Demaf dan Semaf tidak sejalan dengan semangat untuk membangun fakultas.
“Kami mendukung pimpinan fakultas dalam membesarkan FDK. FDK adalah rumah kami, tempat kami belajar. Jangan biarkan fakultas ini rusak hanya karena kepentingan kelompok tertentu,” tegas Sandy.
Selain itu, para mahasiswa juga menyoroti adanya dugaan praktik calo dalam penyaluran beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) di FDK UINSU.
Mereka mendesak pimpinan fakultas untuk segera menelusuri kasus tersebut dan mengambil tindakan tegas.
“Praktik ini jelas merusak citra FDK. Kami meminta pimpinan segera mengusut dan menindak calo beasiswa KIP,” tambah Sandy.
Menanggapi aspirasi tersebut, Dekan FDK UINSU, Prof. Dr. Hasan Sazali, berjanji akan membahasnya dalam rapat pimpinan fakultas. Ia juga menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam membesarkan FDK.
“Saya mendukung aspirasi ini dan akan segera membicarakannya di rapat pimpinan. Adik-adik silakan pulang dengan tenang,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Dekan III Dr. Anang Anas Azhar menyatakan akan segera menelusuri dugaan keterlibatan calo dalam proses penerimaan beasiswa KIP. Ia mengimbau mahasiswa yang mengetahui adanya kecurangan untuk segera melapor.
“Insya Allah, kami akan menelusuri temuan ini. Jika ada bukti di lapangan, segera laporkan kepada kami, dan kami akan menindaklanjutinya,” tegas Anang.
Aksi unjuk rasa tersebut berjalan lancar tanpa insiden berarti, dan mahasiswa membubarkan diri setelah mendapatkan respons dari pihak dekanat.[KM-04]