Kematian ikan di perairan Haranggaol sebenarnya sudah terlihat sejak 2 pekan lalu. Namun kematian massal terjadi dalam dua hari terakhir.
“Mungkin kami kurang tanggap awalnya,” sebut Hasudungan.
Pria yang merupakan Ketua kelompok perikanan dan koordinator gotong-royong ini juga mengalami kerugian akibat kejadian ini. Sebab sebagian besar ikan yang ada di puluhan keramba miliknya juga mati. Dengan jumlah ikan yang mati diperkirakan lebih dari seribuan ton lebih, kerugian sekitar ratusan keluarga petani ikan yang ada di kawasan itu diperkirakan sudah puluhan miliar.
“Kalikan saja Rp23.500 per-kg,” tukas Hasudungan.
Dia memaparkan, aparat Pemerintahan sudah turun ke lokasi. Mereka melihat situasi dan melakukan penelitian. “Namun belum ada yang memberikan bantuan, padahal kami sangat mengharapkan bantuan. Saat ini penduduk berduka karena modal yang ditanam langsung minus,” pungkas Hasudungan. [KM-03]