Seorang Warga Medan Turut Jadi Korban Malaysia Airlines MH17

Kediaman Hendry di Jalan Garuda No 28-A, Kelurahan Bantan Timur, Medan, terlihat tertutup rapat.

KABAR MEDAN | Hendry (27) warga Jalan Garuda No 28-A, Kelurahan Bantan Timur, Medan, turut menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak pemberontak di Ukraina, Kamis (17/7/2014) malam.

Korban dikenal sebagai pemuda yang baik dan berfrofesi sebagai pengajar les untuk siswa sekolah. Belum banyak keterangan yang diperoleh dari pihak keluarga Hendry, karena rumahnya masih tertutup.

Seorang perempuan muda sempat keluar saat wartawan menyambangi rumahnya, Jumat (18/7/2014) siang.  Namun, dia menolak diwawancarai. “Maaf ya tidak terima wartawan,” katanya sambil menutup lubang kecil di tengah pintu besi.

Baca Juga:  Kejari Sergai Periksa 12 Saksi Dugaan Korupsi Kredit Bank Plat Merah Tahun 2015

Namun, rumah itu dipastikan kediaman Hendry. Kepastian itu sudah dikonfirmasi kepala lingkungan setempat Rusmita Togatorop dan Lurah Bantan Timur Muara Dongoran.

Informasi hanya didapat dari tetangga dan pembantunya. “Dia ke Belanda, sekitar 2 bulan lalu.  Saya tidak tahu dia ngapain ke Belanda. Dia anak pertama dari 3 bersaudara. Anak laki-laki satu-satunya. Dia pendiam,” kata pembantu keluarga Hendry, Suryani yang datang kerumah itu.

Tetangganya juga mengaku mengetahui Hendry ke Belanda sekitar 2 atau 3 bulan lalu. “Kabarnya dia ikut pamannya yang tinggal di Belanda. Dia sepertinya mau pulang karena adik perempuannya kabarnya mau nikah bulan 9 ini,” kata tetangga Hendry, Ali Samin alias A An.

Baca Juga:  Rekonstruksi Kasus Suami Bunuh Istri Saat Siaran Langsung di Medsos Digelar, Tujuh Adegan Diperagakan

Ia mengaku mengenal Hendry sebagai pemuda yang baik dan  sebelum berangkat ke Belanda, korban sempat  mengajar les di rumahnya.

“Korban masih lajang dan dia orang baik, ulet cari uang. Selama ini dia mengajar les di rumahnya,” jelasnya.

Sepengetahuannya, keluarga mengetahui Hendry jadi korban Kamis (18/7/2014) malam.

“Tadi malam ibunya nangis-nangis. Tadi pagi pun keluarganya ada yang datang,” sebutnya. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.