Serukan Klaim Kecurangan Pemilu Tanpa Bukti Hingga Terjadi Kerusuhan, Donald Trump Dikecam

Presiden AS Donald Trump bersama isterinya Melania Trump. Foto: Istimewa.

WASHINGTON, KabarMedan.com | Penyerbuan gedung kongres Amerika pada hari penetapan kemenangan Joe Biden oleh para pendukung Donald Trump mengundang kecaman dari berbagai pihak, Rabu (6/1/2020) waktu setempat.

Trump ramai-ramai dihujat setelah aksi demonstrasi tersebut menewaskan satu orang perempuan yang tertembak di bagian dada saat massa berusaha masuk ke gedung parlemen.

Sebelumnya Presiden Amerika tersebut berkali-kali menyerukan klaim kecurangan Pilpres yang dilaksanakan pada tanggal 3 November 2020 lalu hingga menyampaikan kepada pendukungnya untuk menghentikan kemenangan Biden. Akan tetapi pernyataan dan klaim dari Trump tak pernah disertai dengan bukti sehingga dianggap tidak berdasar.

Sebanyak 2000 personel Kepolisian Capitol tidak dapat membendung amarah pendukung Trump yang merangsek masuk sambil terus memecahkan kaca sehingga bantuan dari wilayah sekitar harus dikerahkan untuk mengendalikan kekacauan di Ibu Kota.

Wakil Presiden Mike Pence yang memulai sidang  pengesahan kemenangan Joe Biden pada Rabu (6/1/2020) malam mengatakan bahwa kekacauan tersebut merupakan sejarah kelam di Capitol Amerika. Ia mengecam tindak kekerasan yang berupaya meruntuhkan kekuatan demokrasi.

“Kekerasan tidak pernah menang. Kebebasan berjaya dan ini masih rumah rakyat,” katanya.

Sebelumnya dalam Pemilihan Presiden Amerika, Biden meraih 306 suara sedangkan Trump 232 suara. Trump bahkan sempat meminta kepada Pence yang bertugas sebagai Presiden Senat untuk memimpin sidang pengesahan kemenangan Biden untuk mengintervensi dan menolak hasil pemilu. [KM-06]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.