SPPG Pasarodi Firdaus Hadirkan Dapur Sehat dan Bergizi untuk Ribuan Pelajar di Sei Rampah

SPPG Pasar Rodi Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah Tampak dari luar/Jaka Novriandy

SERDANG BEDAGAI, KabarMedan.com |  Sejak resmi beroperasi usai launching pada 29 Agustus 2025 lalu, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pasarodi di Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), menjadi ujung tombak pemenuhan kebutuhan gizi bagi ribuan pelajar di daerah tersebut.

Dibawah kepemimpinan Nurhasanah Ritonga, SPPG Pasarodi kini melayani kebutuhan makan sehat bagi 3.945 siswa dari jenjang TK hingga SMA, yang tersebar di 27 sekolah di Kecamatan Sei Rampah.

“Sejak awal September, tim kami sudah aktif bekerja setiap hari. Total ada 50 orang pekerja, terdiri dari 3 Staf yakni, kepala SPPG, ahli gizi, akuntan, dan 47 relawan,” ujar Nurhasanah saat ditemui di dapur SPPG, Selasa (14/10/2025).

Dapur utama SPPG Pasarodi berdiri dengan sistem kerja yang terstruktur. Setiap pekerja wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker, headcap, dan alas kaki khusus sebelum memasuki area pengolahan makanan.

Di setiap titik masuk disediakan wastafel dan area cuci tangan untuk menjaga kebersihan personal, baik bagi pekerja maupun tamu.

“Semua bahan baku yang datang langsung melewati proses pengecekan kualitas dan kuantitas. Jika tidak sesuai standar, langsung dikembalikan ke pemasok,” terang Nurhasanah.

Proses penyimpanan bahan pun dilakukan secara terpisah antara bahan kering seperti beras dan telur, serta bahan basah seperti sayur dan buah yang ditempatkan dalam chiller khusus.

Untuk memastikan makanan sampai ke tangan siswa tepat waktu, tim dapur mulai bekerja sejak dini hari.

Sebanyak 9 juru masak datang pukul 01.00 WIB dini hari, untuk melakukan persiapan bahan. Kemudian, tim pemorsian berjumlah 10 orang mulai bekerja pukul 03.00 WIB dan memasuki tahap towing atau pendinginan makanan sebelum dikemas sekitar pukul 04.30 WIB.

Sementara itu, tim pencuci peralatan yang berjumlah 16 orang mulai bekerja pada pukul 11.00 WIB menggunakan sepatu boot dan water heater untuk proses pembilasan akhir. Air limbah pengolahan makanan juga dikelola secara ramah lingkungan melalui instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

Rutinitas dapur ditutup setiap Sabtu dengan kegiatan general cleaning atau pembersihan menyeluruh guna menjaga sterilisasi area dapur setiap dua minggu sekali.

Tak jarang, pihak sekolah memberikan apresiasi berupa foto dan video sebagai bentuk terima kasih atas pelayanan gizi yang diberikan.

“Kami senang mendapat dukungan dari guru-guru. Setiap hari mereka kirim dokumentasi siswa yang menikmati makanan sehat,” ujar Nurhasanah.

Sementara itu, Ahli Gizi SPPG Pasarodi, Safira Eka Puspita, memastikan menu yang disajikan selalu memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi anak-anak.

“Menu harian berganti setiap minggu. Telur dan ayam memang sering muncul karena paling digemari anak-anak,” jelas Safira.

Ia menambahkan, setiap Sabtu SPPG menyediakan menu kering dengan menggandeng pelaku UMKM lokal seperti roti isi kacang hijau dan kacang merah, ditambah susu UHT dan buah segar sebagai pelengkap.

Selain memastikan cita rasa dan gizi, SPPG Pasarodi juga terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dengan melengkapi sertifikasi penjamah makanan.

Saat ini, 50 persen pekerja telah memiliki sertifikat, dan dapur tengah dalam proses pengajuan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dari Kementerian Kesehatan.

SPPG juga aktif melakukan pendataan penerima manfaat 3B, yakni Bayi/Balita, Ibu Hamil (Bumil), dan Ibu Menyusui (Busui), bekerja sama dengan Puskesmas serta penyuluh KB dari BKKBN untuk proyeksi kegiatan yang akan datang.

“Harapannya, dapur ini tidak hanya menjadi tempat produksi makanan bergizi, tetapi juga menjadi pusat edukasi tentang pentingnya pola makan sehat dan higienis,” pungkas Safira.[KM-04]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.