MEDAN, KabarMedan.com | Sumatera Utara (Sumut) kini sudah meraih Rp12,5 triliun dari ekspor minyak kelapa sawit sebanyak 832,14 ribu ton selama Januari hingga Oktober 2021.
Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, Andi PM Yusmanto Didi mengatakan, ekspor golongan barang itu tercatat paling besar di kelompok komoditas pertanian.
Demikian, banyak juga produk turunan sawit lainnya yang diekspor Sumut seperti RBD Stearin, RBD Palm Olein dan bahkan ampas sawit.
Produk sawit termasuk 10 komoditas ekspor utama hasil pertanian dan rutin diekspor setiap bulannya.
Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Darma Sucipto menyatakan, permintaan minyak sawit memang terus meningkat termasuk dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Permintaan yang naik dan dampak lainnya membuat harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) juga tren naik dan bertahan mahal.
Selain permintaan tinggi, kenaikan harga CPO itu akibat produksi sawit turun disebabkan dampak musim hujan. Permintaan yang tinggi pun dipicu turunnya produksi minyak nabati lainnya khususnya minyak matahari.
“Diperkirakan harga masih bertahan tinggi hingga akhir tahun didorong permintaan yang juga masih tinggi,” ucap Darma.
Harga minyak sawit bahkan mencapai angka tertinggi sepanjang tahun 2021 atau rata-rata Rp14.693 per kg di awal bulan November.
Permintaan yang tinggi karena pabrikan industri sawit berproduksi lebih banyak menjelang akhir tahun 2021 dan berupaya memnuhi stok bahan baku untuk kebutuhan industri di awal tahun 2022. [KM-103]