Tambang Emas Martabe Dukung Pengelolaan Sampah Terpadu

BATANGTORU, KabarMedan.com | Tambang Emas Martabe memberikan dukungan kepada para pemuda/pemudi (Naposo Nauli Bulung) Kelurahan Wek 2, dalam memanfaatkan sampah organik dari Pasar Batangtoru menjadi kompos. Pembuatan kompos dilakukan di Rumah Kompos yang dikoordinir oleh CO-MAPRO (Community-Mandiri dan Produktif) Kelurahan Wek 2.

Program pengembangan masayarakat ini telah dimulai sejak bulan Mei 2016. Dalam satu minggu, rata-rata sampah dari Pasar Batangtoru yang dimanfatkan untuk pembuatan kompos sebanyak 700 kilogram. Dari jumlah ini bisa dihasilkan lebih kurang 200 kilogram kompos yang kemudian dimanfaatkan sebagai pupuk organik.

“Melalui program pengeloaan sampah terpadu, kami mencoba membangun kesadaran bagi warga bahwa sampah jika dikelola dengan baik dapat memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat, disamping dapat terpenuhinya kebutuhan pupuk organik untuk program CSR kami khususnya sektor pengembangan Pertanian. Dengan adanya pemanfaatan sampah untuk pembuatan kompos, jumlah sampah di Pasar Batangtoru setidaknya dapat berkurang. Kedepan kami juga ingin mendorong terciptanya bank sampah di Batangtoru,” kata Latif Supriadi, selaku Manager Community Development Tambang Emas Martabe.

Baca Juga:  Sanggar Belajar Umi Yati Gelar Rangkaian Acara Meriahkan 1 Muharram 1446 Hijriah

Ditambahkan Latif, pupuk organik yang digunakan oleh kelompok tani yang menjadi binaan Tambang Emas Martabe, sebagian besar berasal Rumah Kompos.

“Sejak Mei 2016, kami sudah membeli kompos/pupuk organik dari Rumah kompos sebanyak lebih kurang 3 ton untuk kelompok tani binaan,” ujar Latif.

Pupuk organik menjadi satu kebutuhan penting bagi petani untuk meningkatkan produktivitas hasil budidaya. Ketersediaan pupuk dasar yang tepat dan berkualitas di Kecamatan Batangtoru masih sangat terbatas. Hampir sebagian besar pupuk dasar organic didatangkan dari luar Batangtoru. Ini pun masih dalam kotoran ternak yang belum matang.

Pembuatan kompos tidak hanya dilakukan oleh Rumah Kompos. Pada tahap awal, sebanyak 7 rumah di Kelurahan Wek 2 menerapkan teknik pengomposan skala rumah tangga. Kompos yang dihasilkan oleh rumah tangga tersebut kemudian akan ditampung oleh Rumah Kompos.

Baca Juga:  Sanggar Belajar Umi Yati Gelar Rangkaian Acara Meriahkan 1 Muharram 1446 Hijriah

Tantangan yang dihadapi oleh Rumah Kompos sampai saat ini adalah sampah yang berada di Pasar Batangtoru, belum dipilah-pilah antara sampah organik dan sampah non-organik. Ke depannya, akan dilakukan kerjasama antara Rumah Kompos, Kecamatan Batangtoru dan Kepala Pasar Batangtoru untuk memilah sampah organik dan non-organik, sehingga jumlah sampah yang dijadikan kompos akan semakin banyak.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan pembelian kompos secara simbolis sebanyak 20 ton untuk keperluan kelompok tani binaan Tambang Emas Martabe. Pembelian kompos ini sudah dilakukan pada bulan Juli 2016 lalu.

Selain Rumah Kompos, Tambang Emas Martabe di Kelurahan Wek 2 juga mendorong budidaya sayur mayur metode akuaponik di 7 Rumah Tangga dan usaha pemijahan bibit ikan lele. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.