BATANG TORU, KabarMedan.com | Tambang Emas Martabe mengadakan Pelatihan Pertanian Alami (Organic Farming System) bagi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Batangtoru. Pelatihan yang diikuti 14 orang tenaga PPL ini diadakan di Saung Parsadaan Aek Pahu, pada 14, 15, 18 dan 19 April 2016.
“Pendampingan yang kami lakukan selama ini disertai dengan pelatihan dan pola belajar bersama melalui Sekolah Lapang telah menunjukkan dampak yang signifikan terhadap peningkatan hasil panen padi kelompok tani di sekitar Tambang Emas Martabe. Saat ini, kami sedang mendorong terbentuknya gerakan pertanian organik untuk membangun pertanian yang baik, berkelanjutan, dan ramah lingkungan,” kata Manager Community Relations Tambang Emas Martabe, Pramana Triwahyudi.
Dia menambahkan, sistem tanam padi alami tanpa pupuk dan pestisida kimia tidak hanya dapat meningkatkan produksi padi, namun juga membuat lingkungan di sekitarnya menjadi sehat.
“Karena itu kami lakukan pelatihan ini agar tenaga PPL miliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang mumpuni untuk mendampingi petani di Kecamatan Batangtoru. Harapannya, gerakan ini mendapat sambutan positif dari kelompok tani,” ujar Pramana.
Berbagai materi disajikan dalam pelatihan empat hari ini –antara lain sistem pertanian alami, pembuatan pupuk alami, prinsip dasar pengomposan, pembuatan agen hayati untuk rumah pangan lestari dan penanganan pasca panen, serta kebijakan dan isu strategis pertanian alami nasional.
Baca Halaman Selanjutnya
Lebih lanjut, Kepala BP2KP Kecamatan Batangtoru, Azhar Nasution, dalam kesempatan itu mengatakan, pelatihan pertanian alami ini sangat penting artinya. Terutama bagi para PPL dan para petani di Kecamatan Batangtoru.
“Kami menyambut baik dan mengapresiasi para petani di Desa Napa yang mau menerapkan sistem pertanian organik. Ke depan, kami ingin mewujudkan pertanian di Desa Napa bebas pestisida dan dapat menjadi contoh bagi kelompok tani lainnya. Tidak hanya sebatas di Kecamatan Batangtoru tapi juga se-Kabupaten Tapanuli Selatan,” sebutnya.
Di lokasi pertanian Kelompok Tani Aek Pahu, saat ini, tengah dibuat demplot untuk padi organik dengan luas lahan sektiar 0,9 hektar. Diperkirakan, dalam waktu lebih kurang dua bulan, para petani sudah dapat memanen padi lebih kurang diatas 7 ton.
Ada pun jenis bibit padi yang ditanam adalah varietas Cianjur dan menggunakan pupuk alami yang dibuat dari sumber daya alam yang terdapat di sekitar Kecamatan Batangtoru antara lain: Napu Encer Alami (NAECA), berupa pupuk encer alami berbahan tape, tempe, gula, yoghurt, sampah organik rumah tangga, dan daun kacang-kacangan untuk pertumbuhan vegetatif; untuk penguatan batang padi menggunakan bahan; air kelapa, gedebok pisang, pinang, sabut kelapa, akar bambu dan perangsang buah/generatif menggunakan bahan dasar dari air rebusan ikan, darah ayam maupun kotoran-kotoran ikan. [KM-01]