MEDAN, KabarMedan.com | Untuk keenam kalinya PT Agincourt Resources selaku pengelola Tambang Emas Martabe kembali berpartisipasi dalam Pameran Pembangunan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) 2017, yang berlangsung dari 17 Maret – 17 April 2017 di Arena PRSU, Jalan Gatot Subroto, Medan.
Kehadiran Tambang Emas Martabe dapat disaksikan pada dua lokasi pameran, yaitu di Stand Tenda No. 36-37, dan di lantai dua Paviliun Kabupaten Tapanuli Selatan. Di kedua lokasi pameran, Tambang Emas Martabe secara konsisten menyediakan informasi tata kelola tambang bertanggungjawab dan berkelanjutan.
Berbagai wujud dampak substantial kehadiran tambang dalam menunjang pembangunan dan pengembangan daerah Tapanuli Selatan dan Sumatera Utara, salah satunya dihadirkan lewat pameran aneka produk unggulan hasil kelompok tani, pemuda dan perempuan binaan program pengembangan masyarakat Tambang Emas Martabe, seperti jajanan keripik khas kreasi Bagasta, beras organik, jagung pipil, benih padi, dan kompos.
Video operasional Tambang Emas Martabe juga dapat pengunjung saksikan dalam videotron yang dipasang PT Agincourt Resources di depan Paviliun Kabupaten Tapanuli Selatan sebagai dukungan bagi pemerintah kabupaten mempromosikan potensi dan peluang investasi daerah.
Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Tim Duffy mengatakan, partisipasi ini menunjukkan konsistensi dukungan Tambang Emas Martabe terhadap upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Tapanuli Selatan untuk menggalakkan perluasan informasi yang tepat mengenai tata kelola tambang bertanggungjawab serta kontribusi positif kehadirannya.
“Informasi yang tepat dan kondusivitas iklim investasi diharapkan akan mendorong berkembangnya pemanfaatan peluang dan potensi usaha di bidang pengelolaan sumber daya alam di wilayah Sumatera Utara, seperti yang telah ditunjukkan dengan kehadiran Tambang Emas Martabe,” kata Tim, Senin (20/3/2017).
Dia menambahkan, dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal Nasional tahun 2016 menunjukkan bahwa kehadiran Tambang Emas Martabe telah menyumbang Rp0,9 triliun atau 52,9% dari realisasi investasi Tapanuli Selatan.
“Tidak hanya itu saja, berbagai bukti hasil program pengembangan masyarakat yang sudah dinikmati oleh masyarakat sekitar tambang dapat disaksikan dengan jelas pada pameran kami,” ujarnya.
Selain kontribusi di bidang ekonomi dan fiskal, menginjak tahun kelima masa operasional penuh, Tambang Emas Martabe telah menunjukkan kontribusi signifikan dalam menyediakan lapangan pekerjaan, merekrut dan melatih sumber daya manusia lokal muda terampil, meningkatkan kapasitas pemasok barang dan jasa lokal, memperkuat kualitas layanan kesehatan dan pendidikan, memberikan pelatihan dan pendampingan pengembangan usaha kemasyarakatan serta membangun dan memperbaiki infrastruktur di 15 Desa lingkar tambang guna secara berkelanjutan meningkatkan akses dan kualitas kehidupan masyarakat.
“Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa keberadaan Tambang Emas Martabe akan memberikan manfaat sosial positif jangka panjang bagi para pemangku kepentingan setempat hingga bertahun-tahun ke depan, ucap Tim.
Sentra oleh-oleh Bagasta
Bagasta, singkatan dari “Bagas Silua Kita” yang berarti rumah pusat oleh-oleh kita, digagas pembentukannya oleh KUBE (Kelompok Usaha Bersama) Rumah Kue dibawah binaan PKK Kec. Batangtoru dan Tambang Emas Martabe. Saat diluncurkan Desember 2015, Bagasta hanya fokus memasarkan hasil kreativitas ibu-ibu KUBE Rumah Kue yang memiliki keahlian membuat kue dan penganan kecil. Kemudian seiring perkembangan waktu, Bagasta bergerak dinamis mengembangkan usahanya dengan menyediakan lokasi nongkrong asyik yang sekaligus juga menyajikan kopi dan minuman olahan tradisional lainnya.
Berlokasi strategis di Jalan Merdeka, Desa Napa, kecamatan Batangtoru, persis di sebelah kiri jalan lintas Sumatera, Padangsidimpuan menuju Sibolga, Bagasta menantikan kunjungan Anda sebelum beranjak meninggalkan Tapanuli Selatan menuju Bandara Pinangsori, Tapanuli Tengah. Untuk informasi maupun pemesanan produk, silahkan menghubungi nomor 081263835654.
Benih padi unggul berlabel
Kelompok Tani Permata Hijau binaan Tambang Emas Martabe di Desa Sipenggeng, Kecamatan Batangtoru, telah melaksanakan program penangkaran bibit padi sejak Februari 2016 dan pada Juli 2016 resmi memasarkan benih padi unggul bersertifikat varietas INPARI 9 label biru. Penjualan benih padi sebagian besar diserap oleh PT Pertani dan kelompok tani lainnya.
Ini merupakan pemasaran benih padi unggul label biru pertama dari Tapanuli Selatan. Program penangkaran benih padi dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan 7.000 hingga 8.000 ton benih padi per tahun di Sumatera Utara, sementara ketersediaan padi saat ini hanya sekitar 1.000 hingga 2.000 ton per tahun. Kemitraan ini diharapkan mampu menjadikan Batangtoru sebagai sentra benih padi unggul bersertifikat. Informasi pemesanan produk, silakan hubungi Iman Saleh Siregar di No HP 0852 7661 0980.
Beras organik
Di musim tanam pertama tahun 2016, Tambang Emas Martabe melakukan pembinaan pertanian organik kepada Kelompok Tani Aek Pahu di Desa Napa, Kecamatan Batangtoru, area persawahan terdekat dengan wilayah pertambangan. Perubahan pola pikir, metode tanam, dan teknis budidaya mampu diserap oleh petani sehingga untuk pertama kalinya Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki produk beras organik.
Hasil uji laboratorium yang dikeluarkan oleh Sucofindo mengonfirmasi bahwa tidak ada kandungan kimia apa pun yang melekat di beras organic Aek Pahu. Area tanam pun diperluas hingga mencapai 6 hektare untuk memenuhi kebutuhan beras yang sehat dan bergizi. Secara ekonomi, pendapatan petani turut terdongkrak akibat a menurunnya biaya produksi hingga 30%, sementara nilai jual beras naik hingga 100%. Informasi pemesanan produk, silakan hubungi Pahri Hasibuan – 0823 6780 6793 atau Razab Pulungan – 0852 7519 0996.
Rumah kompos
Sejak Mei 2016 Tambang Emas Martabe memberikan dukungan kepada Naposo Nauli Bulung (kelompok pemuda/pemudi) Kelurahan Wek 2 untuk melakukan pengelolaan sampah terpadu dengan memanfaatkan secara ekonomis sampah organik dari Pasar Batangtoru menjadi kompos.
Dalam satu minggu mereka memanfaatkan rata-rata 700 kg sampah Pasar Batangtoru dan menghasilkan sekitar 200 kg kompos untuk diolah menjadi pupuk organik di Rumah Kompos dan dipasarkan kepada para petani sekitar. Usaha ini dikoordinir oleh CO-MAPRO (Komunitas Mandiri dan Produktif) Kelurahan Wek 2. Informasi pemesanan dan kerjasama, silakan hubungi Octo Sitompul – 0812 2458 6526.
Budidaya jagung pipil
Departemen Pengembangan Masyarakat Tambang Emas Martabe memberdayakan Kelompok Tani Mulia Bakti untuk mengembangkan teknik budidaya jagung pipil di atas lahan seluas 15 hektare di Desa Sumuran sejak 2016. Budidaya ini dilakukan dengan strategi peningkatan produksi jagung per hektare melalui intensifikasi pertanian, penanganan pascapanen, dan pemotongan jalur distribusi pemasaran dengan menjual langsung ke pabrik pembuat pakan.
Strategi ini berhasil menaikkan pendapatan petani secara langsung dan meningkatkan semangat untuk bertani jagung. Pada 31 Januari lalu kelompok tani ini berhasil menjual jagung pipil perdana sebanyak 14 ton ke PT Charoen Pokphand, salah satu pabrik pakan ternak terbesar di Medan. Usaha ini akan terus ditumbuhkembangkan ke depannya dengan menciptakan berbagai terobosan untuk meningkatkan jumlah dan mutu produksi. Untuk informasi dan pemesanan, silakan hubungi Suhadi – 0813 7581 7918. [KM-01]