Tujuh Kepala Daerah Dukung Badan Otorita Danau Toba

Ramli juga mengatakan, sisi kelemahan Bali tidak terjadi di Danau Toba. Meski pariwisata Bali tergolong maju, namun semua makanan dan buah serta kebutuhan lain diimpor dari luar.

Untuk itu, tiap Kabupaten didorong menghasilkan komoditas unggulan masing-masing seperti buah-buahan, produk poultry, kerajinan tangan dan sebagainya.

“Kami tidak ingin itu terjadi di Danau Toba. Kita Ingin daerah bisa menikmati. Karenanya harus ada spesialisasi, jangan semuanya mau. Masih ada waktu bangun infrastruktur fisik dua tahun dan pemerintah ingin bupati di sekitar Danau Toba membangun spesialisasi,” sebut Rizal.

Sementara itu, Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi mengimbau, seluruh Bupati dan Walikota di Sumut bersinergi dalam mendorng Danau Toba menjadi kawasan wisata bertaraf internasional. Tidak hanya para Kepala Daerah, tetapi juga tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh lintas agama dan seluruh warga Sumut, baik yang menetap di Sumut maupun diluar Sumut.

“Mudah-mudahan kesepakatan bisa memberi perubahan signifikan bagi Tao Toba. Mohon dukungan kepada seluruh tokoh masyarakat Sumut dimanapun berada,” harap Erry.

Baca Juga:  KAI Divre I Sumut Gelar Aksi Bersih Lintas di Sepanjang Jalur Medan-Bandar Kalipah

Erry optimis, kesuksesan mengembangkan Danau Toba tidak terlepas dari kekompakan dan sinergitas semua pihak.

“Ini saatnya kita bersatu. Hari ini adalah momentum kebangkitan Sumut. Saya sangat bersyukur karena penandatanganan kesepakatan dilaksanakan lebih kurang hanya beberapa jam setelah saya dilantik oleh Presiden Jokowi. Momentum ini adalah momentum kita bersama. Mari kita songsong Badan Otorita Danau Toba untuk kemajuan pembangunan kawasan Danau Toba yang kita cintai,” pungkas Erry. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.