KARO, KabarMedan.com | Panen jagung di Kabupaten Karo dan Dairi sebagian besar sudah usai. Kilang-kilang jagung yang sebelumnya dipenuhi ratusan karung jagung kini senyap. Sekarang petani sudah kembali menanam dan berharap nantinya produksi melimpah dengan harga jual yang tinggi.
Petani di Desa Singgamanik, Kecamatan Munthe, Karo, Resna Pelawi mengatakan, panen jagung di desanya sudah berlangsung sejak awal Januari dan berakhir beberapa pekan yang lalu. Jagung petani dihargai mulai dari Rp 3.800 sampai dengan Rp 4.400/kg.
Menurutnya, petani langsung menanam usai panen untuk mengejar musim kemarau. Jika pertanaman telat dilakukan, petani akan merugi. “Ada yang sedang tanam, dan ada pula yang sudah berusia sebulan lebih. Ini tampaknya merata di Karo dan Dairi,” katanya, Kamis (21/3/2019)
Di Dusun Kampung Jawa, Desa Tanah Pinem Kecamatan Tanah Pinem, Dairi, Sudarman mengaku saat ini suasana di kilangnya sepi. Padahal sekitar sebulan yang lalu, aktifitas di kilangnya sangat sibuk. Betapa tidak, setiap harinya di kilang miliknya menggiling 15 ton jagung.
“Kalikan saja lah kalau kilang ini beroperasi 25 hari dalam satu bulan. Sangat ramai. Sekarang berubah, keramaian itu pindah ke ladang. Kalau ditanya berapa luas, mungkin bisa Samapi 2.000 hektare lahan jagung di Tanah Pinem ini,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian Karo, Sarjana Purba mengatakan, dari 270.000 ha lahan pertanian Karo, pertanaman jagung seluas 120.000/ha/tahun. Karo ada 4 kecamatan yang menjadi sentra produksi yakni Tiga Binanga, Juhar, Mardinding dan Lau Baleng. Meskipun bukan sentra produksi, namun Munthe memiliki lahan pertanaman jagung yang luas. [KM-05]