MEDAN, KabarMedan.com | Tim Pemenangan Bobby Nasution-Aulia Rachman, Senin 7 Desember 2020, resmi melapor ke Bawaslu Medan terkait hoax bagi-bagi uang yang beredar di media sosial Facebook.
Tim Pemenangan Bobby-Aulia terdiri dari Ketua Tim Pemenangan, HT Milwan, Juru Bicara Ikrimah Hamidy, Kuasa Hukum dan juga saksi Indra Gunawan, tiba di Kantor Bawaslu di Jalan Sei Bahorok Medan sekira pukul 15:00 WIB.
Setibanya, tim pemenangan langsung mengisi daftar tamu, dan selanjutnya memasuki ruangan Sentra Gakkumdu. Disitu, tim menunjukkan bukti yang dimiliki berupa tangkapan layar (screenshot) yang di posting oleh si penyebar hoax. Dan diterima oleh Ketua Bawaslu Payung Harahap. Sekitar satu jam kemudian, tim pemenangan tampak meninggalkan Sentra Gakkumdu.
Ketua Tim Pemenangan Bobby Aulia, HT Milwan menyatakan, kehadiran di Bawaslu untuk melaporkan beredarnya video yang sifatnya merugikan paslon Bobby-Aulia.
“Video itu tidak benar. Tidak benar sama sekali. Dan itu bersifat fitnah. Jadi kami melaporkannya ke Bawaslu, agar masyarakat tahu bahwa video yang di posting di media sosial itu tidak lah benar,” tegas HT Milwan.
Juru Bicara Bobby-Aulia, Ikrimah Hamidy menegaskan, beredarnya video itu sangat merugikan pihaknya karena postingan tersebut bersifat fitnah.
“Agar ini tidak semakin meluas, kita melaporkannya ke Bawaslu dan berikutnya ke pihak kepolisian. Sehingga siapa pun nanti yang mau melanjutkan atau memposting video itu kepada pihak lain, akan berhadapan dengan hukum nantinya,” katanya.
Indra Gunawan mengungkapkan, pertama kali mengetahui penyebaran konten hoax tersebut pada Minggu 6 Desember 2020 sekitar pukul 19:00 WIB.
Dalam video itu, kata Indra, terlihat seorang pria yang disebut membawa amplop berisi uang antara Rp150 ribu hingga Rp350 ribu, ditangkap beramai-ramai.
“Nah, dalam video itu tidak ada disebutkan di Medan. Tapi di Facebook grup Ini Medan Bung, akun Adek Novri menyebutkan itu dilakukan relawan Projo terjadi di Medan. Setelah ditelusuri, didapatkan rekam jejaknya itu peristiwa terjadi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Konten itu juga ternyata disebar luaskan di grup WhatsApp Media Tim dan Relawan AMAN,” jelasnya.