MEDAN, KabarMedan.com | Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut), Ir H Tengku Erry Nuradi MSi, melepas mahasiswa Sekolah Tinggi Bahasa Asing Persahabatan Internasional Asia (STBA-PIA) sebagai perwakilan Sumut ke Konfrensi Asia Afrika (KAA) yang berlangsung di Bandung. Pelepasan berlangsung dari rumah dinas Wagub Sumut, Jl Teuku Daud Medan, Senin (27/4/2015).
Hadir dalam acara pelepasan, Presidium MITSU-PSP yang juga selaku ketua rombongan, Juswan Tjoe, Pembantu Ketua III STBA-PIA Yenny Marlim dan belasan mahasiswa SPBA-PIA perwakilan Sumut untuk KAA Bandung.
Sebelum acara pelepasan, Tengku Erry Nuradi menitipkan sejumlah pesan kepada mahasiswa perwakilan Sumut diantaranya menjaga nama baik Sumut dalam KAA Bandung nantinya. Selain itu, Erry juga berharap perwakilan Sumut mengenalkan sekaligus mempromosikan berbagai potensi Sumut ke dunia internasional.
“Hal utama yang harus diingat adalah menjaga nama baik Sumut. Tetapi jangan lupa, kenalkan potensi Sumut di KAA nanti. Kita punya banyak potensi diantaranya sumber daya alam, pariwisata, kultur, budaya dan adat istiadat serta potensi dari sisi geografis,” ujar Erry.
Dalam kesempatan itu, Erry juga menyatakan, Sumut membuka diri kepada investor untuk membangunan usaha bidang energi listrik, perkebunan dan pengolahan hasil pertanian, baik bagi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA).
Pemerintah juga memberikan kemudahan dalam bidang perizinan, serta keringanan bebas pajak 5 tahun kepada investor yang ingin menanamkan investasinya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke di Kabupaten Simalungun yang menjadi salah satu Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) bagian barat.
“Sumut memiliki KEK Sei Mangke. Kawasan ini menjadi lokasi strategis dalam pengembangan investasi, baik untuk investor lokal maupun luar negeri. Perwakilan Sumut juga perlu mengenalkan kawasan KEK Sei Mangke ini,” sebut Erry.
Dalam menyambut era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang efektif diberlakukan akhir Desember 2015, Sumut telah melakukan sejumlah persiapan dengan menggerakkan berbagai bidang, termasuk pembekalan keahlian kepada Sumber Daya Manusia (SDM) agar tidak menjadi penonton di negara sendiri.
“Era Masyarakat Ekonomi ASEAN membuka ruang kepada SDM anggota MEA bidang Teknik Sipil, Arsitek, Kedokteran Umum, Kedokteran Gigi, Keperawatan, pelaku wisata, akuntansi dan perdagangan untuk bersaing. Sumut harus memenangkan kompetisi era MEA,” harap Erry.
Tahap pertama pemberlakukan era MEA hanya menyepakati kebebasan 8 item tersebut. Semua bidang akan terbuka pada tahun 2020 mendatang.
“Tantangan lebih berat pada tahun 2020 nanti. Semua bidang akan bebas dan tingkat persaingan semakin tinggi,” ujar Erry.
Sisi lain, Sumut juga memiliki kendala yang menghambat investasi dan pembangunan, seperti perizinan, persoalan tanah, perburuhan dan tingginya suku bunga perbankan.
“Tidak sedikit program yang terkendala akibat persoalan dan sengketa tanah di Sumut. Beberapa diantaranya terkait dengan eks HGU PTPN,” sebut Erry.
Tidak hanya potensi investasi, Erry juga berharap perwakilan Sumut dapat mengenalkan destinasi pariwisata unggulan Sumut, diantaranya Danau Toba yang kaya akan panorama alam.
Erry juga berpesan, perwakilan Sumut untuk mengenalkan keragaman suku, etnis dan budaya Sumut yang terdiri dari 8 etnis lokal tempatan yakni Batak Toba, Batak Simalungun, Batak Pakpak, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Angkola, Nias dan Melayu.
“Tetapi Sumut juga hidup harmonis dengan ragam suku dan etnis nusantara seperti suku Jawa, Bugis dan suku lainnya. Termasuk dengan etnis mancanegara seperi etnis Thionghoa, Arab, Tamil dan etnis mancanegara lainnya,” papar Erry.
Selain wisata alam, Sumut juga kaya akan wisata heritage seperti Istana Maimon yang dibangun tahun 1888 peninggalan Kesultanan Deli di kawasan Jl Katamso Medan. Sejumlah bangunan kaya historis seprti rumah Tjong A Fie di kawasan Jl Kesawan Medan dan bangunan bersejarah lainnya.
Sementara pimpinan rombongan mahasiswa perwakilan Sumut ke KAA Bandung, Juswan Tjoe berharap, mahasiswa perwakilan Sumut di KAA Bandung memberikan kontribusi significant kepada Sumut.
“Perwakilan Sumut juga boleh menawarkan kerjasama bidang pendidikan di KAA Bandung nantinya. Baik itu bidang pertukaran pelajar, penelitian maupun pengembangan bahasa,” ujar Juswan.
Juswan menekankan, mahasiswa perwakilan Sumut harus membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa. Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu akan menjadi bahasa Internasional. Potensi tersebut didukung oleh tingginya kepentingan masyarakat dunia terhadap Indonesia di berbagai bidang, baik ekonomi perdagangan, sains dan teknologi, budaya dan kultur.
“Kita harus bangga dengan bahasa Indonesia. Tetapi kita juga harus mengetahui banyak bahasa asing. Saatnya nanti, bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar yang akan digunakan di dunia internasional,” ucap Juswan. [KM-01]