MEDAN, KabarMedan.com | Wakil Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi, menilai masyarakat Sumatera Utara sangat bijak dalam menyikapi setiap peristiwa, termasuk insiden intoleransi di Tolikara, Papua. Pasalnya, masyarakat Sumut tidak terpancing dan terprovokasi terkait insiden itu.
“Ini merupakan kebanggaan seluruh komponen lintas agama dan etnis di Sumut yang merespon insiden intoleransi yang terjadi di Tolikara, dengan memberikan pemahaman kepada umat beragama masing-masing agar tidak melebar ke Sumut,” kata Erry saat menghadiri menghadiri acara silaturahmi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumut dengan pemuka-pemuka agama di Medan Club, Jalan Kartini, Rabu (22/7/2017).
Erry menilai, majelis lintas agama dan ormas-ormas keagamaan di Sumatera Utara, hakikatnya menyesalkan dan mengutuk keras indisiden Intelorensi yang terjadi di Kabupaten Tolikara, Propinsi Papua.
Namun, semua tetap berfikiran jernih dengan menyerahkan penyelesaiannya kepada pemerintah dan aparat hukum.
“Masyarakat Sumut tidak terpancing dan itu modal utama dalam mengantisipasi kekisruhan antar agama akibat insiden yang sebagian orang menilai berbau SARA,” tukasnya.
Meski kondisi Sumut kondusif, namun Erry tetap mengingatkan bahwa peristiwa Tolikara harus menjadi pelajaran bagi Sumut, dalam upaya memelihara kerukunan dan setiap potensi konflik harus dieliminir secara dini.
“Kita juga mengingatkan Bupati dan Walikota bersama Forkopimda masing-masing di Kabupaten/Kota se-Sumut agar terus membangun komunikasi dan mendeteksi secara dini setiap benih konflik dan jangan ada pembiaran,” pungkasnya. [KM-03]