Wagubsu : NKRI dan Pancasila Harus Tetap Dipertahankan

Wagubsu HT Erry Nuradi bersama FKPD dan Muspida Plus Kabupaten Simalungun meletakkan karangan bunga di monumen Pancasila di areal PTPN-III Bandar Betsy, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Rabu (1/10/2014).

KABAR MEDAN | Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi menghimbau seluruh lapisan masyarakat senantiasa waspada terhadap ancaman pemberontakan yang dapat merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan ideologi Pancasila. Rongrongan datang bukan dalam bentuk pemberontakan senjata, namun melalui faham, ideologi, budaya, seni bahkan melalui fasion tertentu yang dapat meruntuhkan rasa nasionalisme generasi muda.

Himbauan tersebut disampaikan Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi usai menjadi Inspektur Upacara (irup) peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang digelar di monument pahlawan revolusi, Letda Sujono di areal PTPN-III Bandar Betsy, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Rabu (1/10/2014).

Turut hadir Ketua DPRD Sumut sementara H Ajib Shah, Bupati Simalungun JR Saragih dan jajaran Muspida Plus, Bupati Serdang Bedagai Soekirman, Wakil Walikota Siantar Koni Siregar, Aslog Pangkosek Hanudnas III, Danrem 022/Pantai Timur Kol ARM Broto Guncahyo dan sejumlah keluarga almarhum Letda Sujono.

Baca Juga:  Bentrok OKP di Perbaungan, Polres Sergai Tegaskan Komitmen Jaga Keamanan

Dalam kesempatan tersebut, Erry menyatakan gugurnya Letda Sudjono tidak diartikan mempertahankan keberadaan lahan PTPN dari rongrongan dan keganasan antek-antek PKI pada tahun 1965, tetapi lebih mempertahankan marwa dan martabat NKRI sebagai negara yang berdaulat.

“Kita mengetahui tewasnya Letda Sujono saat meninjau lahan PTPN yang coba digarap oleh orang-orang komunis. Perjuangan terbesar almarhum adalah mempertahankan ideologi Pancasila yang coba dirongrong melalui penguasaan lahan. Peristiwa tersebut menjadi pelajaran berharga bagi generasi muda akan ancaman pemberontakan dari kaum sendiri.,” ujar Erry.

Erry juga berharap, dengan memperingati Hari Kesaktian Pancasila kiranya menjadi momentum bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi generasi penerus bangsa untuk tetap waspada dan awas diri terhadap ancaman pemberontakan yang dapat merusak NKRI dan ideologi Pancasila.

“Pemberontakan yang menewaskan Letda Sujono terus terjadi hingga saat ini, namun dalam bentuk yang lebih modern di era globalisasi saat ini. Pihak yang tidak ingin Indonesia berdaulat penuh mencoba merongrong lewat berbagai macam cara, termasuk lewat budaya, seni bahkan melalui mode pakaian,” ujar Erry.

Baca Juga:  Kapolres Sergai Ungkap Tiga Kasus Kriminal, Pertegas Komitmen Jalankan Program ASTACITA

Menurut Erry, generasi muda yang suka hura-hura dan mendewakan kehidupan glamour adalah korban dari rongrongan budaya. Mulai saat ini, tinggalkan kebiasaan tidak baik itu. Bekali diri dengan kelimuan dan keahlian agar dapat bersaing dalam dunia kerja.

Usai upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Wagubsu Tengku Erry Nuradi didampingi unsur muspida plus dan Wakil Bupati Simalungun Hj Nuriaty Damanik, melakukan peletakan karangan bunga di monumen Letda Sudjono kemudian memberikan bingkisan kepada keluarga almarhum Letda Sudjono yang hadir pada acara tersebut. [KM-01]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.