MEDAN, KabarMedan.com | Warga di Jalan Klambir Lima, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Hevetia mengeluhkan tidak berfungsinya drainase di lingkungan mereka. Akibatnya, rumah mereka banjir saat turunnya hujan.
“Kalau hujan pasti rumah kami banjir bang. Drainasenya tidak berfungsi,” kata
kata seorang warga bernama Tenang Sibayang, Senin (17/8/2015).
Dikatakan Tenang, warga pernah melaporkan keluhan ini kepada pihak Kecamatan, namun tidak mendapat respon.
“Dari tahun 2014 lalu sudah kita laporkan masalah keluhan ini, namun sampai sekarang tidak ada respon bang,” ujarnya.
Dirinya menilai, genangan air dikarenakan drainase (parit=red) tidak mampu mengalirkan debit air yang lebih tinggi.
“Kondisi parit cukup memprihatinkan, selain mengalami pendangkalan, juga dipenuhi sampah. Kondisi itu menyebabkan parit tidak mampu menampung curah hujan sehingga meluap menggenangi rumah warga,” katanya.
Dijelaskannya, akibat banjir yang terus melanda rumah mereka, warga melakukan inisiatif melakukan gotong royong.
“Karena tidak ada respon, warga mengambil inisiatif sendiri pada Minggu (16/8/2015), melakukan gotong rotong membersihkan drainase agar tidak tersumbat. Ini sudah lumayanlah bang. Usai gotong royong, Camat, Lurah, dan Kepala Lingkungan I baru datang melihat lokasi. Kami membersihkan tanpa adanya surat dari pihak Kecamatan. Mereka datang pun cuma lihat saja tanpa adanya komunikasi dengan warga. Saya nilai Camat dan Lurahnya sombong,” jelasnya.
Saat melihat lokasi, katanya, Camat Helvetia berjanji akan melakukan pengorekan drainase dan membersihkan sampah yang menumpuk.
“Katanya bulan September 2015 ini mau dilakukan pengerukan drainase. Ya kita lihat sajalah bang janjinya, apakah janji tinggal janji atau direalisasikan,” ungkapnya.
Untuk itu, warga berharap kepada Pemerintah Kota Medan dan pihak Kecamatan untuk memperhatikan drainase warga yang tinggal di Jalan Klambir Lima ini.
“Kita meminta Pemerintah Kota Medan dan pihak Kecamatan harus segera dilakukan pengorekan, mendalamkan kembali parit yang telah mengalami pendangkalan, sehingga parit bisa menampung debit air mengingat intensitas hujan belakangan ini mulai tinggi,” pungkasnya. [KM-03]