12 Mahasiswa Sumut dan Aceh Terima Beasiswa Peduli Orangutan 2021

Sebanyak 12 mahasiswa di Sumatera Utara dan Aceh menerima beasiswa Peduli Orangutan 2021 yang diinisiasi oleh Yayasan Orangutan Sumatera Lestari – Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan didukung oleh Orangutan Republik Foundation. (Istimewa)

MEDAN, KabarMedan.com | Sebanyak 12 mahasiswa di Sumatera Utara dan Aceh menerima beasiswa Peduli Orangutan 2021 yang diinisiasi oleh Yayasan Orangutan Sumatera Lestari – Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dan didukung oleh Orangutan Republik Foundation (OURF). Sebelumnya, mereka telah melalui proses penyaringan dari pendaftaran, seleksi berkas, hingga presentasi dan wawancara.

Direktur YOSL-OIC, Fransisca Ariantingsih mengatakan, program ini dimulai tahun 2006 dan diadakan setiap tahunnya. Program ini menargetkan mahasiswa dari universitas di Sumut dan Aceh yang memiliki kerjasama dengan YOSL-OIC. Tujuannya, untuk memberikan dukungan moril dan materil kepada mahasiswa/i dalam menyelesaikan studi/pendidikan di perguruan tinggi.

“Juga untuk melahirkan generasi-generasi intelektual yang memiliki komitmen dan kepedulian terhadap upaya-upaya perlindungan dan penyelamatan Orangutan Sumatera dan habitatnya,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima pada Jumat (6/8/2021) sore.

Dijelaskannya, hingga 2021, program ini telah memberikan kesempatan kepada 153 mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (Unimed), Universita Medan Area (UMA), Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, dan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu, mendapatkan dukungan dana dan konsultasi hingga masa pendidikan mereka berakhir.

“Kami bisa melihat tumbuhnya antusiasme mahasiswa tentang orangutan di Sumatera dan juga restorasi hutan habitatnya, selain dari semakin bertambahnya karya tulis dan penelitian ilmiah tentang orangutan di Sumatera,” ujarnya saat pemberian dan penandatanganan kontrak beasiswa dilakukan di kantor YOSL-OIC, Jumat siang.

Baca Juga:  Pasangan Pengedar Sabu di Labusel Ditangkap di Kamar Kost

Keseluruhan proses penyaringan penerima beasiswa dimulai dari pendaftaran, seleksi berkas, seleksi karya tulis, dan presentase serta wawancara. Rangkaian proses tersebut dimulai pada bulan April hingga terpilihnya enam mahasiswa dari Sumut dan enam dari Aceh sebagai penerima beasiswa.

Pemberian dan penandatanganan kontrak beasiswa dilakukan di Kantor YOSL-OIC, dihadiri secara virtual oleh Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, Jefry Susyafrianto, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatra Utara, Hotmauli Sianturi, Direktur OURF, Gary L. Saphiro, dan Pembina YOSL-OIC, Panut Hadisiswoyo.

Ke-12 mahasiswa itu yakni,

1. Nurul Islamidini, fakultas Biologi Unsyiah, dengan esai ‘Tangisan Orangutan Sumatra: Jaga Aku, Niscaya Akan Kujaga Leuser Punahnya suatu spesies tidaklah indah. Lebih tidak indah lagi apabila kita mengetahui ancaman kepunahan, tetapi hanya berpangku tangan’.

2. Indah Serly Pohan, fakultas Kedokteran hewan Unsyiah NURAGA 4R (Rescue, Rehabilitate, Recovery, dan Release), dengan esai ‘Berbagi Rasa dan Bersimpati dengan Orangutan sebagai Upaya Mendukung Konservasi Orangutan’.

3. Aisyadhiya Yulsha, fakultas Kedokteran hewan Unsyiah, dengan esai ‘Orangutan: Si Pelindung yang Dilupakan’.

4. Asyraf Furqon, fakultas Kehutanan Unsyiah, dengan esai ‘Upaya Optimalisasi Konservasi Pelestarian Satwa Orangutan (Pongo sp) Melalui Sistem Sosialisasi dan Penyuluhan Kepada Masyararakat dan Siswa Di Jenjang Pendidikan Sekolah’.

Baca Juga:  Polres Sergai Amankan Pelaku Judi KIM dalam Razia Pekat Toba 2024

5. Ulfa Maghfirah, Pend. Biologi UIN Ar Raniry, dengan esai ‘Kepedulian Mu Menyelamatkan Ku (Sosialisasi Orangutan Dengan Metode ODOC (One Day One Caption) Untuk Orangutan’.

6. Olivia Miftahul, fakultas Biologi Unsyiah dengan esai ‘Upaya Konservasi Orangutan (Pongo abelii) Melalui Jalur Tulisan’.

7. Cut Riska Triana, fakultas Sains dan Teknologi UMA dengan esai ‘(Ficus Sp) Untuk Restorasi Habitat Alami Orangutan dan Restorasi Air’.

8. Rizky Arif, fakultas Kehutanan USU dengan esai ‘Gerakan Sadis (Save It, Study It, Use It) Sebagai Peningkat Kesadaran Masyarakat Dalam Upaya Penanganan Terhadap Orangutan Sumatera (Pongo abelii)’.

9. Nadiatul Aulia, fakultas Kehutanan USU, dengan esai ‘TikTok Sebagai Upaya Edukasi Dalam Konservasi Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Di Era Pandemi’.

10. Intan Novita, fakultas Kehutanan USU, dengan esai ‘OFA (Orangutan Film Animation) Sebagai Media Konservasi Orangutan Sumatera’.

11. Siti Mardatillah, fakultas Biologi USU, dengan esai ‘Mitigasi Konflik Orangutan Sebagai Alternatif Menjaga Pongo abelii’.

12. Anderson Sitorus, fakultas Kehutanan USU dengan esai ‘Pembuatan Booklet Sebagai Usaha Eko-edukasi Terhadap Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Kepada Kaum Milenal Untuk Upaya Konservasi Orangutan Berkelanjutan’. [KM-05]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.