Gunung Sinabung Erupsi, Masyarakat Takut dan Trauma

MEDAN, KabarMedan.com | Ratusan hektare kebun dan ladang tertutup abu vulkanik akibat eruspi Gunung Sinabung.

Imam Syukri Tarigan, salah seorang warga di Desa Cimbang, Kecamatan Payung mengaku, masyarakat takut dan trauma akibat erupsi tersebut.

“Sekitar pukul 02.00 WIB masyarakat di bawah kaki Sinabung keluar melihat erupsi, banyak juga masyarakat yang takut dan trauma. Sejak 2018 lalu terakhir erupsi dan ini kembali erupsi lagi,” katanya melalui sambungan seluler, Sabtu (8/8/2020).

Apalagi, kata Imam, Kecamatan Payung berada pada radius kurang lebih 6 kilometer di Selatan Sinabung.

Baca Juga:  Puluhan Mahasiswa FDK UINSU Gelar Aksi, Desak Pembekuan Ormawa dan Penelusuran Calo Beasiswa KIP

Menurut Imam, saat ini masyarakat takut untuk ke ladang dan keluar rumah. Sebagian masyarakat juga saat ini lebih berdiam di rumah.

“Mereka takut, karena erupsi yang terjadi pada 2014 hingga 2018 mengakibatkan rumah dan ladang hancur. Mereka masih trauma dan saat ini cuaca di Gunung Sinabung mendung,” ucapnya.

Diketahui, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut kembali erupsi, Sabtu dini hari (8/8/2020).

Tinggi kolom abu mencapai sekitar 2.000 meter membuat 4 kecamatan tertutup abu vulkanik.

Adapun empat kecamatan yang tertutup abu vulkanik, yaitu Kecamatan Naman Teran, Kecamatan Berastagi, Kecamatan Simpang Empat dan Kecamatan Merdeka.

Baca Juga:  Polsek Perbaungan Gelar Patroli KRYD, Cegah Kejahatan Jalanan dan Geng Motor

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah timur. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi lebih kurang 1 jam 44 detik.

Gunung Sinabung saat ini berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi. [KM-05]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.