[KabarMedan.com] Puluhan massa melakukan aksi. unjukrasa di depan gedung Uniplaza yang manjadi kantor perwakilan Konsulat Amerika Serikat di Jalan MT Haryono, Medan, Jumat (6/12/2013. Mereka menyatakan menentang World Trade Organization (WTO) di Kota Medan.
Puluhan orang yang berunjuk rasa berasal dari sejumlah elemen, seperti Indonesia People Alliance (IPA) Sumut, Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI), Front Mahasiswa Nasional (FMN), Front Perjuangan Buruh Sunggal, dan Walhi. Mereka meneriakkan, “junk, junk WTO. Bubarkan!”
Kooordinator aksi, Thariq Tsaqib mengatakan, WTO merupakan salah satu skema negara imperialisme, yang dimotori Amerika Serikat, dalam memanfaatkan potensi besar negara-negara miskin, termasuk Indonesia.
Skema ini mempunyai peranan kuat dalam menghambat pertanian, industri dan pendidikan nasional. “Saat ini WTO sedang mengelenggarakan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-9 di Nusa Dua, Bali. Kita dengan tegas menentang dan menuntut pembubaran WTO,” ujarnya.
Mereka juga menolak politik upah murah, sistem kerja kontrak dan outsourcing. Mereka juga mendesak agar pendidikan yang ilmiah, demokratis dan mengabdi pada rakyat segera diwujudkan.
“Laksanakan reforma agraria sejati dan bangun industri nasional yang mandiri. Wujudkan perdagangan yang adil,” imbuh Thariq.
Demonstrasi menolak WTO juga diwarnai aksi teatikal. Seorang pengunjuk rasa memakai topeng Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Dirinya memegang tali yang mengikat pengunjuk rasa yang mengenakan topeng Presiden SBY serta sosok tuan tanah dan penegak hukum. Ujung tali itu mengikat para petani, buruh dan mahasiswa digambarkan sebagai sosok tertindas. (KM-03)