ACEH, KabarMedan.com | Gempa berkekuatan 6,5 SR mengguncang Aceh, Rabu (7/12/2016) sekitar pukul 05.03 WIB. Meskipun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, sebagian warga yang tinggal di pinggir pantai memilih mengungsi sementara.
Walau sudah ada peringatan tidak berpotensi Tsunami, dilaporkan, warga yang tinggal di bibir pantai sempat meninggalkan rumah dan menjauh dari pantai. Di Pidie Jaya, sesaat setelah Gempa dilaporkan lampu PLN padam. Akibat gempa tersebut, sejumlah bangunan dilaporkan mengalami kerusakan.
Sekitar 30 menit pasca gempa tektonik 6,5 SR yang mengguncang Aceh, BMKG melaporkan telah terjadi lima kali gempa susulan, yang terbesar 4,8 SR. Selanjutnya makin rendah daya guncangnya.
“Masyarakat diimbau agar tetap tenang, selanjutnya mengikuti arahan BPBA setempat dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Menurut Sutopo, gempa yang berkekuatan 6,5 SR tersebut berpusat di darat pada jarak 106 KM arah tenggara Kota Banda Aceh, pada kedalaman 15 KM.
Sutopo melanjutkan, ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa ini jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
“Gempa ini dibangkitkan oleh aktivitas sesar mendatar (strike-slip fault). Dugaan kuat sesar aktif yang menjadi pembangkit gempa bumi ini Sesar Samalanga – Sipopok Fault, yang jalur sesarnya berarah barat daya – timur laut,” pungkasnya. [KM-01]
SUMBER : ACEHKITA.COM