KABAR MEDAN | Dalam kongres AJI (Aliansi Jurnalis Independen) ke IX yang diadakan di kota Bukittinggi, AJI Indonesia mendorong jurnalis lebih kreatif memanfaatkan potensi perkembangan teknologi dan perubahan model komunikasi untuk meningkatkan kesejahteraan.
Ketua Umum AJI Indonesia, Eko Maryadi, mengatakan perkembangan teknologi di bidang media yang demikian pesat mesti diikuti upaya untuk meningkatkan kesejahteraan jurnalis.
“AJI mendorong anggotanya memiliki kemampuan lain selain di bidang jurnalistik. Yang paling memungkinkan itu memanfaatkan peluang-peluang di bidang media,” kata Eko Maryadi.
Menurutnya, AJI memberikan penguatan kapasitas jurnalis dan pembekalan sebagai strategi untuk menciptakan jurnalis andal yang berujung pada peningkatan kesejahteraan.
Kemampuan yang dimiliki tersebut diharapkan menjadi tambahan income bagi jurnalis, yang bisa dimanfaatkan dengan tidak bertentangan dengan kode etik jurnalistik.
“Ada banyak bidang usaha yang bisa dijalankan, asal tidak bertentangan dengan kode etik. Misalnya sudah ada anggota AJI yang buka usaha tour and travel, hingga membangun media,” katanya.
Dia mengatakan yang paling potensial dikembangkan dan sesuai dengan bidang keilmuan jurnalis adalah membangun perusahaan media. AJI, katanya, mendorong tumbuhnya media lokal untuk melawan konglomerasi media yang kini terjadi di Indonesia.
Apalagi, pertumbuhan media mainstream yang mengeruk keuntungan besar, tidak dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan jurnalis.
“AJI mendorong tumbuhnya media baru di daerah. Konsepnya daerah mengepung kota,” sebutnya.
Untuk mendorong itu, AJI menggelar seminar nasional peluang kewirausahaan di bidang media sebagai bagian dari rangkaian Kongres ke IX AJI di Bukittinggi, Sumatra Barat 27-29 November 2014.
Seminar yang digelar Kamis (27/11/2014) dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama mengangkat tema “Peluang dan Tantangan Membangun Industri Kreatif Berbasis Media” dengan pembicara Dirjen Pembinaan dan Produktivitas Menakertrans Khairul Anwar, Pendiri Detik.Com Budiono Darsono, dan CEO Watchdoc Dandhy Dwi Laksono.
Sedangkan pada sesi kedua dengan tema “Modal, Model dan Pengembangan Bisnis Media di Berbagai Kota” dengan pembicara Mubarika Darmayanti, Chief Marketing Officer CONNEXIOID.COM, Direktur YosefArdi News, Yosef Ardi, Wakil Direktur Utama Harian Fajar Syukriansyah Latief, dan ICT Watch Heru Tjatur.
Seminar tersebut diikuti oleh jurnalis, humas instansi pemerintah dan swasta, mahasiswa, pelaku industri kreatif dan masyarakat umum. Harapannya, seminar itu mendorong terbukanya wawasan jurnalis dan masyarakat untuk lebih kreatif memanfaatkan peluang kewirausahaan di bidang media.
Selain itu, AJI Indonesia juga menggelar Kongres ke IX yang diikuti 34 delegasi AJI Kota dan dua AJI Persiapan Kota Purwokerto dan Bengkulu. Sekitar 200 jurnalis hadir dalam kongres untuk memilih Ketum dan Sekjen AJI Indonesia periode 2014-2017. [KM-01]