JAKARTA, KabarMedan.com | PT Bayer Indonesia memperkenalkan Afrin®, brand pertama yang mengedukasi masyarakat tentang penggunaan obat semprot untuk hidung tersumbat akibat flu, peradangan sinus dan alergi saluran pernapasan bagian atas.
Dengan komposisi zat aktif Oxymetazoline HCl, Afrin bekerja melegakan hidung tersumbat langsung ke membran hidung dalam waktu kurang dari lima menit dan bertahan hingga dua belas jam. Afrin tersedia dalam dua bentuk, yaitu obat semprot bagi dewasa dan obat tetes bagi anak-anak untuk memenuhi kebutuhan pengobatan penyakit saluran pernapasan khususnya untuk hidung tersumbat sebagai salah satu dampak dari pencemaran udara.
”Partikel debu yang dihasilkan dari pencemaran udara memiliki dampak terhadap berbagai penyakit saluran pernapasan,” kata Dr Budi Haryanto SKM, MSPH, MSc, Peneliti Perubahan Iklim dan Kesehatan Lingkungan Universitas Indonesia,
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan 5 kota besar di Indonesia (Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Makassar) dalam hasil pemantauan polusi udara 1.082 kota di 91 negara. Angka polusi tersebut disusun berdasarkan laporan tahunan kadar partikel udara dalam udara yang disebut PM10. Dimana eksposure pencemaran udara tersebut bisa menurunkan tingkat produktivitas dan kesehatan, termasuk kesehatan saluran pernapasan,masyarakat yang tinggal di kota-kota besar.
“Salah satu dampak gangguan pernapasan yang muncul adalah rhinitis allergic, sebuah diagnosa yang memiliki asosiasi dengan gejala-gejala yang berhubungan dengan saluran pernapasan. Selain rhinitis allergic, polusi udara juga dapat menyebabkan flu, asma bahkan memicu timbulnya sinus yang dapat membuat hidung tersumbat,” jelas Dr Tina Sukmasari, selaku Medical Manager Bayer Consumer Care.
Menurutnya, saat ini masyarakat masih belum familiar dengan penggunaan obat semprot. Afrin® telah terbukti secara klinis bekerja dengan cepat dan praktis hingga dapat membantu mencegah gangguan hidung tersumbat agar dapat terus beraktivitas dan produktif.
Dampak negatif akan efek polusi tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap aktivitas sehari-hari masyarakat urban, yang memiliki tingkat produktivitas serta dinamika yang tinggi.
“Sebagai seorang musisi yang mengandalkan suara sebagai mata pencaharian, saya agak khawatir dengan kondisi udara Kota Jakarta yang memang sangat terpapar polusi. Kebayang kalau karena hal tersebut, saya jadi rentan terhadap masalah saluran pernafasan, khususnya gangguan hidung yang dapat menganggu performa suara saya,” ujar penyanyi Teza Sumendra.
Teza menambahkan, pekerjaan yang kadang tidak kenal waktu dan tempat membuatnya membutuhkan solusi yang dapat bekerja secara cepat, praktis dan bekerja langsung ke sumbernya untuk membantu mengatasi hidung tersumbat, sehingga suara bisa selalu maksimal dan tetap bisa beraktifitas secara produktif. [KM-01]
