BI Himbau Swalayan Tidak Gunakan Permen Untuk Pengembalian Uang

Ilustrasi

MEDAN, KabarMedan.com | Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Sumatera Utara menghimbau agar swalayan, gerai waralaba, dan supermarket yang beroperasi di Sumatera Utara tidak melakukan “transaksi permen” setiap mengembalikan uang kepada pembeli. Hal ini dikarenakan alat pembayaran resmi di Indonesia adalah uang rupiah.

“Alat pembayaran kita adalah uang rupiah, bukan permen yang saat ini sering terjadi di swalayan dan supermarket yang selalu memberi permen sebagai pengganti uang kecil sisa belanja. Ini merupakan akal-akalan mereka,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Difi A. Johansyah, Kamis (2/4/2015) via selulernya.

Jika swalayan dan supermarket tidak memiliki uang kecil, Bank Indonesia telah menyiapkan penukaran uang recehan di Kantor BI Perwakilan Sumut, Jalan Balaikota, Medan.

“Kita juga menyediakan kas keliling untuk pemilik supermarket dan swalayan yang ingin menukarkan uang pecahan kecil,” katanya.

Dirinya mengaku, masyarakat harus banyak menggunakan kartu debet dan e-money sebagai alat pembayaran di supermarket dan swalayan.

“Saya mencontohkan, banyak orang belanja senilaiĀ  Rp 370,- dan tidak ada kembalian, makanya diberikan permen oleh swalayan dan supermarket. Jadi untuk mengakalinya, masyarakat sudah seharusnya menggunakan kartu debet maupun e-money untuk melakukan transaksi,” ungkapnya.

Dirinya mengaku, penggunakan kartu debet maupun e-money dalam melakukan transaksi sangat penting untuk meminimalisir kekurangan kembalian yang sudah tidak beredar lagi pecahannya.

“Pembayaran dengan uang non tunai jelas menguntungkan konsumen karena tidak ada satu rupiah pun hilang akibat tidak adanya uang recehan. Tinggal gesek dan masukkan nilainya,” ujarnya.

Ia mengaku, sudah tidak zamannya lagi menggunakan uang tunai untuk transaksi, mengingat nilai rupiah semakin besar. Sehingga tidak keluar lagi pecahan terkecilnya.

“Jadi gunakanlah uang non tunai untuk transaksi terutama pada pembelian barang yang tidak bulat nilainya bila merchant sudah menggunakan mesin gesek kartu alias EDC. Penggunaan uang non tunai juga lebih aman karena tidak harus membawa uang tunai dalam jumlah besar yang dapat memancing kejahatan,” pungkasnya. [KM-03]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.