MEDAN, KabarMedan.com | Directur Centres for Disease Control (CDC) telah merekomendasikan vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 untuk anak usia 5 hingga 11 tahun, yang sekarang telah memenuhi syarat untuk divaksinasi, Rabu (3/11/2021).
“Anak-anak dalam kelompok usia tersebut dapat mulai mendapatkan suntikan segera mungkin dalam minggu ini, karena penyedia layanan kesehatan dapat mulai memvaksinasi mereka,” kata pihak CDC.
Presiden Joe Biden menyebut hal itu “Titik balik dalam pertempuran melawan COVID-19”.
Kemudian, Penasihat Presiden Jeffrey Zients mengatakan bahwa permintaan Biden memesan cukup vaksin untuk mencakup semua dalam 28 juta anak Amerika di kelompok usia. Program distribusi administrasi akan berjalan dengan kekuatan penuh, pada Minggu 8 November 2021.
Meskipun vaksin membawa beberapa risiko bagi anak-anak, namun manfaatnya lebih besar.
“Kami tahu bahwa jutaan orang tua sangat ingin anak-anak nya untuk divaksinasi, serta dengan keputusan ini, kami sekarang telah merekomendasikan bahwa sekitar 28 juta anak menerima vaksin COVID-19,” ujar Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky.
“Sebagai seorang ibu, saya mendorong orang tua dengan pertanyaan untuk berbicara dengan dokter anak, perawat sekolah atau apoteker setempat untuk memperlajari lebih lanjut tentang vaksin dan pentingnya dalam memvaksinasi anak-anak,” lanjutnya.
Vaksin akan tersedia di 100 rumah sakit anak, klinik di masyarakat, sekolah, apotek serta kantor dokter anak. Suntikan akan diberi gratis, dengan sepertiga dosis vaksin dewasa dan akan diberikan dalam dua suntikan dengan jarak setidaknya tiga minggu.
Sejumlah kelompok professional menambahkan dukungan untuk vaksinasi anak, termasuk American Academy of Pediatrics, American Medical Association, Americam Academy of Family Physicians, national Association of Pediatrics Nurse Practitioners dan Pediatric Infectious Disease Society.
Dalam beberapa percobaan kecil, Pfizer-BioNTech, yang membuat vaksin, tidak melihat adanya efek samping yang serius terkait dengan suntikan.
Kemungkinan, anggota komite mengakui bahwa beberapa efek samping yang berpotensi berbahaya akan menjadi jelas setelah suntikan diberi kepada jutaan anak, seperti halnya efek samping langka yang tidak terlihat dalam uji klinis pada orang dewasa yang muncul dengan vaksinasi yang meluas.
“Kita perlu mengakui yang tidak diketahui,” kata Dr. Matthew Daley, anggota komite dan peneliti senior di Institute dor Health Research di Kaiser Permanente Colorado di Aurora.
Daley mengatakan ia lebih khawatir tentang risiko menunggu untuk memvaksinasi anak-anak. “Jika kita menunggu, kita kehilangan kesempatan untuk mencegah banyak kasus COVID-19 pada kelompok usia ini, dan itu termasuk beberapa kasus yang sangat parah.”
Data dari CDC menunjukkan bahwa vaksinasi dapat mencegah 600.000 infeksi dalam kelompok usia pada bulan Maret, termasuk sejumlah rawat inap dan beberapa kematian. [KM-103]