JAKARTA, KabarMedan.com | Pemilik akun Twitter MARQUEZ__93 mengunggah sebuah tautan berita yang menunjukkan judul berita bahwa Anies Baswedan telah dilarikan ke rumah sakit.
Akun tersebut juga menyertakan keterangan bahwa alasan Anies Baswedan dilarikan ke rumah sakit adalah karena beliau telah terpapar wabah mematikan.
Informasi serupa juga diunggah oleh pengguna Facebook (FB) Wayan Suk yang menyatakan bahwa Anies telah terpapar Covid-19. “Anies susul trump terpapar covid 19, kadrun stres berat !!Apakah ini laknat Allah swt ?!” tulis Wayan dalam forum Tetap Jokowi, Senin (8/10/2020).
Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan Tim Hoax Crisis Center (HCC) Borneo, kondisi Anies Baswedan saat ini adalah baik-baik saja dan tetap sehat.
Kabar bahwa Anies tengah dirawat di rumah sakit juga sudah dibantah oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, serta Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M. Taufik.
“Selain itu, melalui akun Instagram pribadi miliknya, Anies Baswedan juga terlihat mengunggah beberapa kegiatannya. Jadi, kabar Anies terpapar Covid-19, itu tidak benar,” jelas Presidium HCC Borneo, Nina Soraya, Senin malam.
Informasi dengan topik yang sama, kata Nina, sebelumnya juga pernah dimuat dalam situs Jala Hoaks dengan judul: “[Hoaks] – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Sakit dan Dilarikan ke Rumah Sakit Royal Sunter” dan mengkategorikannya sebagai hoaks.
“Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh pengguna Twitter MARQUEZ__93 serta pengguna Facebook Wayan Suk tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan atau Misleading Content.
“Karena pengunggah menggunakan informasi menyesatkan. Pengunggah membuat informasi yang tidak mencantumkan sumber kredibel. Sehingga ini bisa menyesatkan,” kata Nina.
Di mana, sambung Nina, postingan tersebut bisa mengarah kepada tafsir yang salah dan bisa mengecoh atau menggiring opini.
“Ada kesan framing di sini. Apalagi belum ada keterangan dari pihak yang berwenang soal ini. Entah pengunggah hanya mau buat lucu-lucuan atau apa, kita kesampingkan hal itu. Yang jelas, postingannya menyesatkan,” tegas Nina. [Tim Fact Checker]