[CEK FAKTA] Benarkah Petugas Medis Sebarkan COVID-19 Lewat Rapid Test Massal?

JAKARTA, KabarMedan.com | Akun Facebook milik Rismayana Bado membagikan sebuah postingan yang berisi sebuah foto petugas medis menggunakan APD disertai dengan narasi yang menyatakan petugas medis sengaja menyebarkan COVID-19 melalui sarung tangan yang digunakan ketika rapid test dadakan.

Postingan yang telah diunggah sejak 5 Juni 2020 itu pun menuai 53 komentar, serta telah dibagikan sebanyak 456 kali, berikut narasi lengkapnya :

RAPID TES MENDADAK

Mohon menjadi PERHATIAN bagi diri Anda maupun keluarga

Bila Anda tiba-tiba terjebak dalam operasi RAPID TES dadakan.

Tiba2 datang Petugas yang mengHARUS kan Anda mengikuti Rapid Tes, maka yang perlu diperhatikan adalah SARUNG TANGAN Petugas.

Kalau sarung tangan yang dipakai hanya itu-itu saja (satu) tanpa ganti, dimana setelah Petugas itu pegang orang/pasien yang di Rapid Tes, kemudian tanpa ganti sarung tangan, Petugas lalu memegang Anda, maka disinilah letak rawannya PENULARAN VIRUS, karena kita tidak tahu dan Petugas pun tidak tahu, apakah orang yang dipegang sebelum kita tadi REAKTIF, POSITIF atau NEGATIF

Jadi PENULARAN bukan karena kita berada ditempat umum saja, akan tetapi saat Rapid Tes dilakukan massal atau perkelompok, Petugasnya TIDAK GANTI2 SARUNG TANGAN (bisa terjadi)

Untuk itu agar aman, silahkan anda minta GANTI sarung tangan Petugas (Anda berhak), dan jika Petugas tidak berkenan, Anda boleh MENOLAK di Rapid Tes (berhak) demi keselamatan dan kesehatan Anda.

salam sehat
semoga bermanfaat_ ???

Benarkah petugas medis sengaja menularkan COVID-19 melalui sarung tangan yang digunakan saat rapid test massal?

Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr Erlang Samoedro, Sp. P mengatakan bahwa informasi tersebut tidak benar.

Justru sarung tangan yang digunakan tenaga medis saat melakukan upaya medis termasuk rapid test bertujuan melindungi petugas dari penularan virus.

“Sarung tangan itu untuk perlindungan petugas, bukan pasien,” ungkap dr Erlang.

Dokter Erlang menambahkan petugas medis pasti mengedepankan protokol kesehatan dalam menangani semua pasien termasuk mereka yang terpapar COVID-19. Sehingga dapat mencegah penularan COVID-19.

Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa klaim atas petugas medis yang sengaja menyebarkan COVID-19 saat rapid test merupakan kabar tidak benar alias hoaks. Sebab petugas medis menggunakan sarung tangan guna menghindari diri dari paparan virus ini.

Bahkan pada saat sebelum memegang tangan untuk melakukan rapid test sarung tangan itu selalu disemprot dengan handsanitizer. Hal itu dilakukan agar sarung tangan yang digunakan dapat higienis kembali. [Fact Checker: Reinardo Sinaga]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.