KabarMedan.com | Beredar sebuah tangkapan layar dari laman Facebook milik Richard A. Rothschild yang menyatakan hak paten untuk tes virus corona covid-19 sejak tahun 2015.
Berikut narasinya :
For those of you who don’t think that this COVID 19 Scam wasn’t planned years in advance… PLEASE explain how a Rothchild filed for a COVID 19 patent BACK IN 2015 ?!?!.. 5 YEARS AGO ?!? (Larry Melanchuk is your head still in the sand? Helllo ??
Yang diartikan dalam bahasa Indonesia yakni :
Bagi Anda yang tidak mengira bahwa Penipuan COVID 19 ini tidak direncanakan bertahun-tahun sebelumnya … TOLONG jelaskan bagaimana Rothchild mengajukan paten COVID 19 KEMBALI PADA 2015?!?! .. 5 TAHUN LALU?!? (Larry Melanchuk apakah kepalamu masih di pasir? Helllo ??
Klaim itu pun kemudian beredar luas di sosial media. Salah satunya akun Twitter @The_Found_ yang ikut memposting kabar serupa disertai dengan narasi “Tolong jelaskan bagaimana Rothschild mengajukan paten COVID 19 KEMBALI PADA 2015?!?!”.
Benarkah paten Covid-19 telah diajukan sejak tahun 2015 ?
Berdasarkan penelusuran melalui pencarian di Espacenet, platform untuk mencari paten dan aplikasi yang dikembangkan oleh European Patent Office.
Situs tersebut menunjukkan pengajuan tersebut sebagai aplikasi continuation in part (CIP) untuk paten Amerika Serikat (AS), yaitu sebagian kelanjutan dari aplikasi yang ada.
Prinsip CIP memungkinkan penemu untuk menghubungkan paten baru dengan lisensi yang lebih lama, selama penemuan lama berkontribusi pada pengembangan yang baru.
Paten Rothschild, yang mengajukan untuk metode “memperoleh dan mengirimkan data biometrik,” pertama kali diajukan pada 2013, seperti yang dicatat dalam tangkapan layar yang dibagikan di unggahan Facebook.
Permohonan CIP tersebut kemudian diajukan pada Mei 2020 karena metodenya dapat digunakan untuk “menentukan apakah pengguna menderita infeksi virus, seperti covid-19,” sebagaimana tercantum dalam abstrak paten.
Sementara itu, Juru bicara European Patent Office, Rainer Osterwalder mengatakan, aplikasi paten tidak memiliki referensi ke covid-19 sebelum tahun 2020.
“Dalam registrasi yang diungkapkan pertama tahun 2016, ini tentang data video. Dalam aplikasi berikutnya tahun 2016/2017, pengumpulan, pemrosesan, dan transmisi data biometrik ditentukan.”
“Aplikasi pertama dari tahun 2015 yang Anda sebutkan tidak pernah diungkapkan, tetapi untuk alasan hukum paten itu juga harus mengacu pada penemuan yang disebutkan (jika tidak ‘kelanjutan sebagian’ tidak akan mungkin),” kata Osterwalder kepada AFP.
Langkah pasti pengajuan paten Rothschild bisa dilihat di Espacenet atau via Google Patents. Mulai 21 Oktober 2020, permohonan sedang dalam proses untuk diberikan oleh US Patent Office.
Mengenai nama Rothschild dalam paten tersebut, AFP menghubungi grup Rothschild & Co., yang dikendalikan oleh keluarga Rothschild. Mereka pun memberikan jawaban: “Tidak ada hubungannya antara Rothschild & Co dan orang yang disebutkan dalam paten.”
Sehingga dapat disimpulkan bahwa klaim dari Rothschild yang menyatakan hak paten untuk tes virus corona covid-19 sejak tahun 2015 tidak benar alias hoaks. Sebab tidak ada hubungannya antara Rothschild & Co dan orang yang disebutkan dalam paten. [Tim Fact Checker]