[CEK FAKTA] Orangtua Meninggal Karena COVID-19, Anak-anak Ini Minta Diadopsi?

SURABAYA, KabarMedan.com | Beredar pesan berantai berisi foto sebuah KTP dengan lima orang anak berdiri berdampingan yang tampak seperti berada di sebuah kamar jenazah.

Didalam KTP itu berisikan identitas seorang pria yang beralamat Kalijudan, Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur.

Pesan berantai itu juga disertai dengan narasi yang menyatakan lima orang anak tersebut menunggu untuk diadopsi, sebab kedua orang tua mereka meninggal dunia akibat konfirmasi Covid-19.

Berikut narasi lengkapnya :

Papa mama meninggal krn covid 19. 5 bersaudara kandung ini nunggu diadopsi oleh para budiman

Benarkah narasi yang tertulis tersebut merupakan keterangan valid?

Setelah ditelusuri, ternyata pesan berantai yang sedang viral tersebut telah di bantah oleh Humas Kota Surabaya melalui akun resmi twitter mereka.

Akun Humas Kota Surabaya memposting gambar serupa namun disertai dengan narasi berisi bantahan atas berita yang sedang viral ini.

“Pemkot Surabaya melakukan tindak cepat terkait menyebarnya informasi seperti gambar ini. Hasil koordinasi dengan Puskesmas Kalijudan, warga Surabaya yang beralamat di Kalijudan ini ternyata sudah tidak tinggal di alamat tersebut selama dua tahun,” tulis akun resmi Humas Kota Surabaya.

Tetangga yang bersangkutan juga tidak mengetahui kepindahan warga tersebut.

Saat ini, di alamat tersebut, sudah ditempati orang lain dan tidak ada hubungan dengan keluarga tersebut.

”Diharapkan, dengan informasi ini, semua pihak untuk tidak mudah menyebarkan informasi yang belum tentu benar dan bisa melakukan konfirmasi kepada kami #BanggaSurabaya,” ungkap Humas Kota Surabaya.

Kesimpulannya, pesan berantai yang tengah viral ini merupakan berita tidak benar alias hoaks.

Bahkan Humas Pemkot Surabaya pun telah melakukan penulusuran langsung ke alamat yang tertulis didalam KTP.

Bukti kuat bahwa kabar tersebut masuk dalam kategori hoaks yakni pernyataan Puskesmas Kalijudan yang menyatakan warga tersebut sudah tidak tinggal ditempat yang sama sejak dua tahun belakangan. [Fact Checker: Reinardo Sinaga]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.