KabarMedan.com | Beredar pesan berantai berisi para ilmuwan dan dokter di Eropa menyatakan COVID-19 tidak memiliki efek berbahaya. Pesan yang telah beredar luas itu juga dilengkapi dengan link YouTube namun tidak bisa dibuka.
Berikut narasi lengkapnya:
Para kumpulan dokter ahli, ilmuwan dan pengacara di Eropa 10 october 2020 mengeluarkan statement perihal Covid 19,,bahwa hasil penyelidikan mereka selama ini,Covid19 adalah penuh kebohongan, rekayasa dan membuat orang punya rasa takut,kehilangan pekerjaan , usaha dan dukungan keungan,,,ini adalah karya setan,,hasil penyilidikan mereka selama ini Covid 19 tdk seperti yg di beritakan hangat di media saat ini, mereka akan tuntut dan investigasi orang yg bekerja sama membuat kekacauan dan situasi ekonomi yg buruk saat ini dan minta tdk ada lagi istilah new normal,,krn Covid 19 tdk memiliki efek yg berbahaya seperti di beritakan selama ini,,mereka minta pemerintah hrs mengembalikan kedaan seperti kedaan semula, tidak ada lagi istilah new normal dan pengunaan masker, jaga jarak dan hal lain yg berhub dengan situasi Covid saat ini,,ini statement dan Videonya,,
Watch Censored WORLD DOCTORS ALLIANCE Announce Lawsuit Against COVID-19 Global LockdownWatch Censored WORLD DOCTORS ALLIANCE Announce Lawsuit Against COVID-19 Global LockdownOriginal Link https://www.youtube.com/watch?v=DZitDEI7EgM A meeting hosted by Heiko Schöning to introduce the World Doctors Alliance (WDA) in Berlin, Germany on 10th October 2020. Speakers in order of appearance are: HEIKO SCHÖNING, M.D. Doctor an
Benarkah pernyataan bahwa Covid-19 tidak memiliki efek berbahaya dikeluarkan oleh dokter dan ilmuwan dari Eropa?
Berdasarkan hasil penelusuran melalui google menggunakan kata kunci “A group of expert doctors, scientists and lawyers in Europe 10 October 2020 issued a statement regarding COVID-19”, muncul sebuah artikel berjudul “Doctors in Video Falsely Equate COVID-19 With a ‘Normal Flu Virus’” yang dimuat oleh situs Factcheck.org, pada 21 Oktober 2020.
Dalam artikel tersebut, menampilkan sebuah video yang diposting oleh sekelompok orang yang berbasis di Eropa bernama World Doctors Alliance mengklaim bahwa virus corona baru adalah virus flu biasa dan tidak ada pandemi virus corona.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan, saat ini dunia masih berada di tengah-tengah pandemi COVID-19.
Dengan peningkatan jumlah kasus dan rawat inap yang meningkat dan membebani kemampuan pusat medis di beberapa daerah untuk mengatasinya.
Bahkan beberapa pemerintah di negara Eropa telah memberlakukan lebih banyak pembatasan untuk melawan gelombang kasus lainnya.
Namun pada 10 Oktober, Heiko Schöning, seorang dokter Jerman dan kepala kelompok yang dikenal dengan akronim Jerman ACU2020 mengumumkan pembentukan organisasi bernama World Doctors Alliance untuk menantang kebenaran pandemi itu.
Dalam situs web aliansi tersebut mengklaim bahwa pandemi telah berakhir tepatnya sejak Juni 2020.
Video berdurasi 18 menit mengenai mengumumkan pembentukan grup telah diposting di situs ACU2020 ke Youtube. Namun telah dihapus oleh YouTube karena melanggar persyaratan layanannya. Tetapi, bagian dari video yang menampilkan dua dokter yang menantang ilmu pengetahuan di balik pandemi beredar di Facebook dengan pernyataan dan statistik yang salah.
Selain itu, sebuah studi CDC yang dirilis pada 20 Oktober menemukan pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 di Administrasi Kesehatan Veteran memiliki risiko kematian lima kali lebih tinggi daripada pasien flu.
Lebih lanjut, berdasarkan pembicaraan lain dalam video yang beredar di Facebook adalah Dolores Cahill, seorang profesor di fakultas kedokteran di University College Dublin di Irlandia. Cahill yang juga telah menyangkal Covid-19. Dia mengklaim dalam video itu hanya ada 98 kematian di Irlandia karena virus corona covid-19 sejak April.
Tetapi menurut Kantor Pusat Statistik Irlandia, lebih dari 1.800 orang telah meninggal karena Covid-19 di negara itu.
Dan dengan kasus-kasus yang terus meningkat, pemerintah Irlandia mengumumkan pada 19 Oktober bahwa mereka memberlakukan pembatasan baru yang keras untuk memperlambat penyebaran Covid-19.
Langkah-langkah tersebut dilakukan hingga 1 Desember. Bisnis retail (non pokok), tukang cukur, penata rambut, dan salon harus menutup dan melarang pertemuan di rumah. Restoran dan pub juga akan dibatasi untuk layanan antar-jemput dan pengiriman.
Cahill pun mendapat kecaman dari kedua universitasnya, yang mengeluarkan pernyataan untuk mengundurkan diri dari panel medis Uni Eropa.
Dapat disimpulkan bahwa pernyataan para dokter dan ilmuwan COVID-19 masuk dalam kategori tidak benar alias hoaks. Bahkan sebuah studi CDC yang dirilis pada 20 Oktober menemukan pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 di Administrasi Kesehatan Veteran memiliki risiko kematian lima kali lebih tinggi daripada pasien flu. [Tim Fact Checker]