[Kabarmedan.com] – Ratusan sopir truk asal Aceh mendatangi kantor Gubernur Sumatera Utara, di Jalan Diponegoro, Medan, Rabu (26/2/2014). Mereka berunjuk rasa menyampaikan keluhannya seputar praktik pungutan liar yang marak terjadi pada jembatan timbang di wilayah Sumatera Utara terutama di Jembatan Timbang,Gebang, Langkat.
“Pemeriksaan masuk ke Sumut diminta Rp. 300 ribu, mau pulang juga diminta Rp. 300 ribu, jadi total pulang pergi kena Rp.600 ribu,” ujar salah seorang supir dalam orasinya Hanafiah.
Aksi nekad para sopir ini disebabkan praktik pungli tersebut sudah berlangsung lama. Mereka mengaku sudah mencoba mencari solusinya dengan berdialog dengan petugas timbangan, namun hal tersebut tidak membuahkan hasil. Mereka mengaku tidak berani untuk menolak permintaan tersebut disebabkan mereka akan dipaksa untuk kembali jika permintaan tersebut tidak dipenuhi. “Kalau nggak dibayar kita disuruh pulang, sementar kalo kita pulang pasti bermasalah sama toke,” ujarnya.
Aksi mereka ini sempat diterima oleh Kabid Angkutan Darat, Dinas Provinsi Sumatera Utara, Darwin Purba. Namun para sopir menolak kehadirannya dan meminta langsung diterima oleh gubenur. “Tadi sudah saya jumpai mereka. Tapi gak mau mereka sama saya,” kata Darwin.
Hingga sore ini para sopir dan awak truk angkutan ini masih bertahan di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara tersebut. Mereka berkumpul dan duduk-duduk di trotoar yang berada di kawasan tersebut. Mereka juga membawa sebagian truk mereka dan diparkir di badan jalan di kawasan tersebut. [KM-03]