Gigit Sejumlah Warga di Medan Labuhan, Monyet Ekor Panjang Ditembak Mati

Tumini menunjukkan luka gigitan monyet di tangan kirinya.

MEDAN, KabarMedan.com | Warga di Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan sekitar sebulan terakhir resah dengan kemunculan monyet ekor panjang di sekitar rumahnya. Mulai dari anak kecil hingga seorang nenek digigitnya. Warga yang geram akhirnya menembaknya hingga mati.

Ditemui di rumahnya, Aina (34) mengatakan, anaknya M. Aditya digigit seminggu yang lalu sekitar pukul 07.00 WIB saat menguras sampan ayahnya di depan rumah diserang monyet dari belakang. Karena kaget, anaknya menjerit dan mencoba menghindar namun tidak berhasil.

“Jadi dia muncul tiba-tiba dari belakang pas anak saya nguras sampan. Lalu monyet itu menggigit lututnya yang sebelah kiri,” katanya ketika ditemui di rumahnya, Jumat (18/6/2021) siang.

Akibat gigitan itu, anaknya mengalami demam dan kaki kirinya bengkak. Dia kemudian membawa anaknya ke puskesmas untuk diobati. Bengkak di lututnya sampai saat ini masih terlihat. Anaknya kini hanya bisa terbaring di ruang tamu sambil menonton televisi sembari mengayunkan adiknya yang masih bayu di ayunan.

“Kondisinya sekarang sudah lumayan lah. Gak denyut karena kan udah dibawa berobat. Kalau jalan ya agak bungkuk-bungkuk gitu lah,” ujarnya.

Dia berharap agar ada upaya untuk menangkap monyet tersebut karena telah membuat resah dan sejumlah warga sudah menjadi korban gigitan. “Kami minta tolong lah biar itu (monyet) ditangkap, dibawa keluar dari sini. Resah kali. Anak pun tak bisa main-main. Banyak lah di sini digigit, ada nenek-nenek, anak 5 tahun, anak lajang. Di sini, 6 orang ada,” katanya.

Baca Juga:  Restoran Mewah Dibongkar Setelah 23 Tahun Beroperasi di Serdang Bedagai
Monyet ini bergelantungan di dahan beberapa saat sebelum ditembak mati.

Sepengetahuan Heri (35), ayah kandung Aditya, di daerahnya selama ini tidak pernah ada monyet. Monyet ini muncul pertama kali saat bulan puasa dan saat itu terdapat tali ikatan di lehernya. Dia menduga monyet tersebut sebelumnya dipelihara lalu dilepas.

“Udah banyak yang digigitnya. Ada yang digigit pantatnya. Ada yang betisnya digigit. Ada lah 12 orang yang jadi korban gigitan monyet ini,” katanya.

Sementara itu, Tumini (72) juga diserang secara tiba-tiba. Monyet itu tiba-tiba naik ke pundaknya sekitar sebulan yang lalu saat sore hari menunggu kepulangan cucunya dari tempat mengaji. “Terus dia menggigit tangan ini, sakit sekali. Jerit minta tolong, tapi tak ada yang nolong lah namanya monyet,” katanya.

Setelah menggigit, monyet itu langsung menghilang di pepohonan. Dia menangis meronta-ronta karena kesakitan melihat darah bercucuran dari tangan kirinya. Tidak ada pertolongan yang diterimanya saat itu. Dia datang ke kantor lurah yang lokasinya hanya sekitar 50 meter, tapi tidak mendapat tanggapan yang cukup dan hanya disuruh berobat.

“Jadi saya langsung lari lah berobat, ini darah udah mancur-mancur. Kena Rp 300.000. Harapannya cepat lah ditangkap. Jangan sampai penduduk lain kena. Udah 10 orang kena. Demam saya kemarin dibuatnya,” katanya.

Di sela-sela wawancara, warga mulai riuh saat monyet tersebut muncul di atas gedung sekolah di belakang Kantor Lurah Nelayan Indah. Monyet tersebut terlihat bergelantungan di dahan. Saat itu terdengar suara letusan diduga dari senapan agin membuat monyet tersebut gusar. Pegangan tangannya lepas dan hampir terjatuh. Warga pun bersorak.

Baca Juga:  Restoran Mewah Dibongkar Setelah 23 Tahun Beroperasi di Serdang Bedagai

Monyet tersebut mencoba naik dan celingukan karena warga semakin ramai dan berteriak. Tak lama terdengar suara letusan kedua, monyet tersebut hanya memegang dengan kedua tangannya. Dia mencopba berpindah ke dahan lainnya namun suara letusan ketiga membuatnya limbung. Kepalanya ke bawah, dan tinggal satu tangan berpegangan lalu jatuh.

Warga yang menyaksikan monyet tersebut meregang nyawa langsung berhamburan mendekati lokasi jatuhnya monyet. Seorang pemuda dengan rambut bercat kuning menggendong monyet yang tak berdaya itu lalu memperlihatkan gigi taringnya. Hanya mata sebelah kanan yang terpejam. Monyet itu sudah mati.

“Kuat kali monyet ini. Kemarin dia kesetrum listrik, jatuh ke tanah, langsung lari. Ditembaki pake mimis senapan angin, santai aja dia. Ini mati lah dia, kena tembak kijang,” ujar warga.

Sementara itu, dua orang pria mengaku dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA) Sumut. Salah satunya mengaku bernama Joni. Keduanya datang ketika monyet tersebut sudah mati ditembak dan menjadi tontonan warga yang sudah resah dan geram menjadi korban gigitannya. [KM-05]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.