Harga Jagung Tinggi, Peternak Ayam Petelur di Sumut Teriak ‘Copot Menteri Pertanian’

Sejumlah mahasiswa dan P3SU berunjukrasa di DPRD Sumut pada Rabu (27/10/2021) menyampaikan aspirasi terkait tingginya harga jagung yang memberatkan peternak ayam.

MEDAN, KabarMedan.com | Harga jagung untuk pakan ternak di Sumatera Utara tinggi. Perhimpunan Peternak Petelur Sumatera Utara (P3SU) dan mahasiswa mendatangi gedung DPRD Sumut pada Rabu (27/10/2021) siang. Mereka meneriakkan agar Menteri Pertanian, Syahrul yasin Limpo dicopot dari jabatannya. Mereka juga meminta agar dibuka keran impor jagung agar harga tidak terlalu tinggi.

Mereka datang bersama sejumlah mahasiswa yang datang dengan pengeras suara. Sembari membentangkan spanduk dan juga poster mereka meneriakkan keluhan dan protes serta tuntutan. Salah satunya adalah agar Presiden Joko Widodo menurunkan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo karena dianggap tidak peduli dengan nasib peternak ayam petelur.

Kepada wartawan, Ketua P3SU, Fadhillah mengatakan, tingginya harga jagung sudah terjadi sejak akhir tahun 2020. Dikatakannya, jagung adalah salah satu bahan baku utama pakan ayam. Saat ini, harga jagung di Medan di kisaran Rp 5.200 – Rp 5300 per kilogram. Bahkan, beberapa waktu lalu sempat sampai puncaknya di angka Rp 5.800 per kilogram.

Ketua P3SU, Fadhillah saat unjuk rasa di DPRD Sumut mengatakan bahwa harga jagung saat ini di kisaran Rp 5.200 – Rp 5.300 per kilogram memberatkan peternak ayam petelur.

“Dilemanya di kami, harga pakan tinggi, harga telur murah. Banyak peternak sudah pada bangkrut. Dulunya harga jagung 3000-an, harga telur masih seribu. Sekarang ini harga jagung hampir 6000, harga telur masih seribu,” kataya.

Akibat tingginya harga jagung, lanjut dia, sudah cukup banyak peternak ayam yang bangkrut. Menurut data yang dimilikinya, di Sumut sebelumnya ada 16 – 18 juta ekor ayam petelur, namun kini sudah sudah banyak yang mulai kolaps. Kerugian itu dirasakan oleh peternak setiap hari.

“Kenapa dari pihak pemerintah cuma diam aja. Tak ada respon, ya sudah biar lah nasib peternak sepertti itu. Ini lah yang kami turun kemari untuk salurkan aspirasi kami supaya dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Pertanian. Seperti saya katakan tadi kenapa tak dibuka keran impor (jagung), itu saja,” katanya.

Baca Juga:  Warga Dusun Lembah Sari Tuntut Penutupan Galian C Ilegal di DAS Sungai Ular

Dia kemudian mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo sekitar sebulan yang lalu meminta agar harga jagung untuk pakan ternak harus Rp 4.500 per kilogram. Menurut Fadhillah, fakta di lapangan harganya mencapai Rp 5.800 per kilogram. “Tapi sampai saat ini realitas di sini tak berjalan. Cuma sebentar aja turun. Itu pun tidak sampai ke harga 4500,” katanya.

Dikatakannya, kedatangannya ke DPRD Sumut mewakili kurang lebih seratusan peternak petelur baik dari skala bawah, menengah dan lebih. “Harapan pertama dari pihak anggota DPRD minimal panggil pihak pertanian, perdagangan dan perindustrian kenapa tak bisa impor jagung. tak ada aturan larang impor jagung,” katanya.

Sementara itu, anggota Komisi B, DPRD Sumut, Sugianto Makmur di hadapan massa mengatakan sumber protein hewani yang paling murah dan dapat dijangkau oleh kalangan miskin sekalipun adalah telur ayam. Menurutnya, seorang menteri pertanian kalau tidak bisa mengerti tentang hal tersebut maka tidak pantas menjadi seorang menteri.

Kecukupan protein hewani untuk sebuah bangsa sangat penting untuk menciptakan generasi yang cerdas. “Tetapi menteri kita tidak melakukan apapun untuk memperbaiki situasi. Bahkan menimbulkan polemik dengan melarang impor jagung. Saya sendiri heran, saya minta Presiden Jokowi segera ganti menteri pertanian ini karena tidak becus,” katanya.

Menurutnya, sudah berkali-kali menteri tidak menjalankan fungsinnya secara baik. Pertama saat muncul virus African Swine Fever (ASF) pada ternak babi. Dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mengumumkan wabah hingga banyak ternak babi milik masyarakat yang mati.

“Sekarang, berbulan-bulan dia membiarkan harga jagung tinggi, apakah dia mau menunggu juga sampai peternak bangkrut, lalu harga telur melambung tinggi, sampai tak terjangkau oleh kita,” ujarnya.

Anggota Komisi B DPRD Sumut, Sugianto Makmur meminya Presiden Jokowi agar mencopot Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dari jabatannya karena tidak menjalankan fungsinya dengan baik.
Baca Juga:  Heboh!!, Tulisan 'Tutup Galian C Ilegal di Lemba Sari' di Jalan Besar Kotarih - Galang Bikin Geger

Dia juga sempat mengajak massa aksi untuk mengganti Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo karena tidak menjalankan fungsinya dengan baik, tidak melindungi pelaku di bidang pertanian. Pihaknya akan menyurati Menteri Pertanian dan juga Presiden Jokowi. Dia pun beberapa kali meneriakkan ‘Copot Menteri Pertanian’ diikuti massa aksi.

Kepada wartawan, Sugianto mengatakan, harga jagung saat ini sudah terlalu tinggi. Menurutnya, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo tidak melakukan tindakan tepat dan hanya pencitraan. Kalau harga jagung tetap tinggi, peternakan di Sumut, bukan hanya peternakan ayam, semua peternakan akan kolaps.

“Apakah Presiden merasa itu penting atau tidak. Kalau merasa itu tidak penting, biarkan saja. Tapi kalau merasa itu penting, harus segera dilakukan tindakan tepat,” katanya.

Dikatakannya, sebenarnya dengan harga jagung Rp 3.500 per kilogram, petani sudah beruntung. Hal yang harus dilakukan adalah mendapatkan harga yang berimbang pada petani dan peternak. ” Ok, sekarang jual 5800. Mereka kaya, tapi kalau peternaknya bangkrut, siapa yang akan beli jagungnya,” katanya.

Ditambahkannya, saat ini peternak sudah banyak yang mulai menggadaikan rumah, tanah dan kandangnya untuk bisa bertahan. “Apa yang sedang kita pertaruhkan kalau peternakan kita hancur bangkrut. Saya tak bisa bayangkan. Negara harus membela semua elemen termasuk peternak kita. Jangan bicaranya mandiri pangan tetapi kita tidak melakukan tindakan tepat. Jagung itu elemen penting dalam pakan ternak. Saya minta supaya segera dibuka kran impor supaya harga jagung tidak terlalui tinggi,” katanya.

Begitupun mengenai tata niaga pertanian. Tidak hanya pada komoditas jagung, menurutnya kacau. Menteri Pertanian menurutnya tidak tidak bekerja. “Di Jawa sudah ribut. Pak Suroto kemarin viral. Apakah seluruh Indonesia mau ribut. Tolong lah Pak Jokowi tegas, sebagian rakyatmu sudah mau mati,” katanya. [KM-05]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.